
Nama Galuh tidak terlalu pasaran. Pertimbangkan nama ini untuk bayi perempuan Anda. Baca artikel berikut untuk mengetahui arti nama Galuh selengkapnya!
Tidak seperti Putri, orang tua jarang memberikan nama Galuh untuk anak perempuan mereka. Padahal arti nama Galuh sangat indah dan cocok menjadi panggilan untuk putri kecil Anda sampai ia dewasa nanti.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang makna sapaan ini, kita cari tahu lebih dulu kelebihannya. Pertama, nama ini tidak terlalu banyak digunakan sehingga membuat putri Anda lebih mudah dikenali dan diingat orang lain. Selain itu, panggilan tersebut juga mudah dilafalkan.
Tetapi itu semua tidak cukup. Nama harus mengandung arti mendalam karena akan melekat seumur hidup. Maka dari itu, pemilihannya tidak bisa sembarangan. Apalagi di dalam sebuah nama terselip pula doa dan harapan dari orang tua.
Tak perlu berlama-lama, mari kita bahas lebih lanjut tentang arti nama Galuh mulai dari asal kata hingga hubungannya dengan sejarah Kerajaan Pasundan pada masa lampau. Anda akan segera mengetahui apakah memberi nama tersebut pada putri Anda merupakan keputusan yang tepat atau tidak.
Penasaran? Yuk, simak penjabarannya di bawah ini!
- Nama
- Galuh
- Jenis Kelamin
- Perempuan
- Arti
- Perak, ratna (intan), permata
- Asal Bahasa
- Jawa, Sunda
- Orang Terkenal
- Ratu Galuh, Galuh Candra Kirana, Galuh Larasati
Asal Bahasa
Arti nama Galuh dalam bahasa Jawa adalah perak dan ratna (intan). Tetapi kata itu tidak hanya ditemukan dalam bahasa Jawa saja. Menurut bahasa Sunda arti nama Galuh yaitu permata. Sedangkan artinya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perak; ratna (intan) sebagai sebutan untuk putri raja.
Bagi anak perempuan, nama itu tentu terdengar sangat indah. Untuk seorang putra atau anak laki-laki, Anda pasti sudah sering mendengar nama Galih, bukan? Keduanya boleh jadi hampir mirip, tetapi artinya berbeda. Galih diambil dari bahasa Jawa penggalih yang berarti hati atau kalbu.
Selanjutnya, kita akan membicarakan nama yang berarti permata ini secara lebih mendalam. Lanjutkan membaca, ya!
Baca juga: Nama Nama Anak Laki Laki Jawa yang Indah dan Cocok untuk Putra Anda
Rangkaian Nama Galuh dan Artinya
Sama seperti sapaan lainnya, Galuh juga dapat dirangkaikan dengan berbagai nama. Misalnya yang sering kita dengar adalah Galuh Candra Kirana. Sosoknya sudah tidak asing lagi di telinga, terutama bagi Anda yang mengenal cerita Panji yang berasal dari era Kerajaan Kediri.
Menurut cerita tersebut, Galuh Candra Kirana adalah Dewi Sekartaji yang merupakan kekasih dari Panji Asmara Bangun. Cerita ini demikian populer dan tak lekang oleh zaman. Versinya juga bermacam-macam dan beredar luas di wilayah Indonesia (Jawa, Bali, dan Kalimantan), Malaysia, Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Salah satu yang paling terkenal ialah Ande-Ande Lumut.
Mari kita kupas satu per satu arti nama Galuh yang diikuti kata candra dan kirana. Candra sendiri berarti bulan atau cahaya bulan, dan kirana artinya cahaya yang terang benderang. Jadi, rangkaian nama ini dapat dimaknai seorang perempuan cantik bak permata yang bersinar seterang cahaya bulan.
Ada pula rangkaian lain yang bisa Anda gunakan untuk putri tercinta. Kombinasinya bisa berasal dari bahasa lain, misalnya bahasa Arab. Contohnya dengan menambahkan Isnaini yang berarti anak kedua, maka rangkaian nama Galuh Isnaini artinya menjadi anak kedua yang berharga.
Baca juga: Nama Nama Anak Perempuan Islam Modern sebagai Referensi Penamaan Buah Hati
Tokoh Populer
1. Ratu Galuh Mangkualam
Siapa itu Ratu Galuh Mangkualam? Ia merupakan istri dari Prabu Siliwangi, Raja Kerajaan Padjajaran yang memerintah pada tahun 1482-1521. Arti nama Galuh mampu mewakili sosok permaisuri yang satu ini karena kecantikannya yang memancar bagai permata.
Namanya masih sering didengar orang karena keberadaan makamnya di kawasan Kebun Raya Bogor yang tidak pernah sepi didatangi peziarah dan dianggap keramat. Usia makam keramat tersebut konon sudah lebih dari 600 tahun. Di atas pusaranya terdapat replika mahkota yang menandakan bahwa dirinya memang merupakan permaisuri Kerajaan Padjajaran pada masa itu.
Menariknya lagi, mitos menyebutkan bahwa makam Sang Ratu dijaga oleh makhluk halus berupa harimau putih. Harimau putih itu adalah milik Prabu Siliwangi yang kerap menampakkan diri menurut pengakuan satpam Kebun Raya Bogor.
Baca juga: Permainan Tradisional Anak Anak yang Dahulu Dimainkan di Berbagai Daerah
2. Galuh Candra Kirana
Sekilas penjelasan terkait sosok yang satu ini sudah dibahas sebelumnya. Namun, mari kita kenali lebih jauh lagi siapa sebenarnya Galuh Candra Kirana.
Tokoh ini mungkin hanya ada dalam dongeng. Tidak ada yang tahu kebenarannya. Yang pasti, masyarakat mengenal beberapa versi cerita yang berkaitan dengan Galuh Candra Kirana dan Panji Asmara Bangun (Inu Kertapati). Salah satu kisah yang sangat fenomenal adalah Ande-Ande Lumut.
Alkisah, suatu hari Panji menyamar sebagai pemuda bernama Ande-Ande Lumut yang sedang mencari kekasihnya yang hilang, yaitu Galuh Candra Kirana. Sementara itu di sebuah desa, Candra Kirana hidup sebagai Klenting Kuning yang tinggal bersama seorang janda.
Ande-Ande Lumut membuat sayembara. Banyak perempuan cantik yang datang melamarnya, termasuk Klenting Kuning serta saudari tirinya, Klenting Merah dan Klenting Hijau. Tetapi untuk sampai ke tempat Ande-Ande Lumut, para perempuan cantik itu harus menyeberangi sungai yang dijaga oleh seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang.
Yuyu Kangkang bersedia membantu menyeberangkan perempuan-perempuan yang hendak melamar Ande-Ande Lumut dengan satu syarat, yaitu mereka mau menciumnya. Para Klenting menuruti Yuyu Kangkang sehingga mereka bisa sampai di rumah Ande-Ande Lumut.
Tak lama kemudian, tibalah saatnya Klenting Kuning menyeberang. Karena tubuh Klenting Kuning bau usai melakukan pekerjaan rumah, Yuyu Kangkang awalnya menolak untuk membantu. Namun, kepiting raksasa itu akhirnya bersedia lantaran melihat kebaikan hati Klenting Kuning.
Sesampainya di rumah Ande-Ande Lumut, Klenting Kuning terkejut mengetahui bahwa sang pemuda belum memilih calon istrinya dan terus saja menolak gadis-gadis yang datang. Akan tetapi ketika Klenting Kuning mengajukan diri, Ande-Ande Lumut langsung menerima karena tahu perempuan itu tidak disentuh oleh Yuyu Kangkang.
Saat saling bertatap muka, keduanya terkejut karena ternyata yang ada di depan mata adalah sang pujaan hati. Mereka kembali bersama dan melangsungkan pernikahan.
3. Galuh Larasati
Tidak banyak informasi pribadi yang bisa ditemukan dari tokoh bernama Galuh Larasati. Perempuan ini dikenal merupakan seorang penulis buku anak. Sebelumnya ia pernah bekerja di industri pariwisata dan disibukkan pula dengan kegiatan mengajar bahasa Inggris.
Nawung: Putri Malu dari Jawa merupakan novel pertama yang ditulisnya dan resmi beredar Agustus 2013 silam. Pada tahun 2014, novel karyanya itu diikutkan dalam pameran karya seni yang digelar di Tirana Artspace Yogyakarta.
Novel itu sendiri menceritakan tentang Nawung Sekar yang lahir dari keluarga Jawa yang hidup sederhana. Sejak kecil ia memiliki kemauan menuntut ilmu yang tinggi. Sehingga banyak hal dipelajarinya termasuk ilmu pengetahuan modern dan budaya Jawa.
Selain itu, ia dikisahkan merupakan sosok yang kalem dan agak pendiam, tetapi memiliki rasa sosial yang tinggi. Ia mudah menitikkan air mata saat melihat orang lain sedih dan mengalami kesulitan, serta selalu berusaha menolong dengan sepenuh hati.