Anda sedang mencari nama-nama bayi dari bahasa Arab? Artikel arti nama Tsabita berikut ini bisa membantu Anda menemukan solusinya. Yuk, simak!
Anda sedang mencari nama bayi dari bahasa Arab? Jika ya, kali ini kita akan membahas tentang arti nama Tsabita, khususnya bagi Anda yang sedang bingung mempertimbangkan sapaan yang baik untuk anak perempuan.
Apalagi bila Anda merasa bahwa nama-nama bayi Islam atau yang berasal dari bahasa Arab mampu menambah nilai religiositas bagi pemakainya. Itulah sebabnya, tak jarang para orang tua muslim mencari nama-nama islami di Kitab Suci Alquran. Padahal di sana ada begitu banyak nama bermakna indah yang justru akan membuat Anda semakin sulit menentukan pilihan.
Artikel ini membantu Anda mempersingkat waktu pencarian nama untuk buah hati. Anda tidak hanya akan mengetahui arti nama Tsabita, tetapi juga contoh rangkaian nama untuk si kecil.
Penasaran seperti apa? Langsung saja simak penjelasan arti nama Tsabita di bawah ini lengkap dengan informasi tokoh-tokoh yang menyandang sapaan tersebut yang akan menginspirasi Anda!
- Nama
- Tsabita
- Jenis Kelamin
- Perempuan
- Arti
- Tegas, teguh, kuat, berani
- Asal Bahasa
- Arab
- Orang Terkenal
- Zaid bin Tsabit, Tsabit bin Qurrah, Orchyda Tsabita Phasa Rahadi, Sabita Chowdhury
Asal Bahasa
Arti nama Tsabita tidak dapat dilepaskan dari akar katanya. Tsabita ialah kata yang berasal dari bahasa Arab ثابت dan tersusun dari huruf ث ب ت (ts-b-t). Tanpa tanda baca, kata ini bisa dibaca tsabata atau tsabat, artinya harus tegas; harus teguh; untuk bertahan.
Dari kata dasar di atas, Tsabita memiliki sejumlah varian penulisan yang jika dieja dalam huruf latin menjadi tsābata, tsābat, tsābit, atau tsābita. Namun, apa pun bentuk ejaan dan variasi penulisannya, arti nama Tsabita tetap sama, yaitu konstan; stabil; tetap, statis atau tidak berubah; tertentu; permanen. Kata bermakna sama juga ditemukan dalam bahasa Persia dan Urdu dengan ejaan sabit/sabita atau साबित.
Di sisi lain, meski familier digunakan untuk nama perempuan, ثابت (tsābit atau tsābita) ditemukan pula pada laki-laki. Sebagai contoh yaitu Zaid bin Tsabit, sosok sahabat Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Arti Nama Zahwa
Rangkaian Nama Tsabita dan Artinya
Nama Tsabita sangat pas disematkan pada anak perempuan, terutama jika Anda ingin si kecil tumbuh menjadi putri yang teguh pendiriannya. Hal ini tentu senada dengan arti nama Tsabita yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Oleh karena itu, rangkaian namanya sebaiknya dipilih yang mempertegas arti katanya sendiri. Misalnya menggabungkan dengan nama Kanaya yang artinya wanita; perempuan Sunda, menjadi Kanaya Tsabita yang berarti seorang perempuan Sunda yang punya keteguhan.
Ada juga rangkaian lainnya yang bisa Anda gunakan. Salah satunya adalah Tsabita Nur Maulida yang mengandung arti kelahiran anak perempuan yang kuat dan bersinar terang bagai cahaya.
Terlepas dari semua itu, sapaan dari bahasa Arab ini terkadang ditulis dengan ejaan yang berbeda dalam bahasa Indonesia. Jangan heran jika Anda menemukan variasi penulisan seperti sabita atau tsabitah. Seperti sudah dibahas di asal bahasa, kedua variasi ejaan itu maknanya sama karena berasal dari akar kata ts-b-t.
Tokoh Populer
1. Zaid bin Tsabit
Nama Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari atau Zaid bin Tsabit (زيد بن ثابت) sangat terkenal di kalangan umat muslim. Ia merupakan satu dari para sahabat Nabi Muhammad yang hidup antara tahun 612-637 Masehi.
Sebagai seorang sahabat, Zaid bin Tsabit diberi tugas mulia oleh Rasulullah, yaitu menuliskan wahyu (Alquran). Tugas tersebut diberikan pada Zaid karena ia memiliki daya ingat yang kuat dibandingkan sahabat Nabi yang lainnya. Bahkan saat berusia 11 tahun, ia telah mampu menghafal 11 surat dalam Alquran.
Pria keturunan Bani Khazraj itu masih mengemban tugas yang sama pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar. Zaid diberi amanah untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Alquran dalam satu mushaf.
Meski saat itu banyak penghafal Alquran selain Zaid, tetapi sebagian besar dari mereka gugur saat perang Al-Yamamah. Oleh karenanya, Umar bin Khattab meminta agar Alquran segera dihimpunkan dengan ditulis ulang karena khawatir tidak ada cukup waktu tersisa sebelum para penghafalnya meninggal dunia.
Selain menuliskan wahyu, Zaid juga membantu Rasulullah berkirim surat. Ia bahkan mempelajari sejumlah bahasa, seperti bahasa Suryani dan Ibrani lantaran Nabi tidak hanya berkirim surat dengan orang Arab pada masa itu.
Keistimewaan lain dari sahabat Rasulullah yang satu ini, ialah dirinya telah meriwayatkan 92 hadis yang lima di antaranya disepakati Imam Bukhari dan Muslim. Ia pun sudah diakui sebagai ulama yang ahli di bidang fiqih, fatwa, dan faraidh atau waris di Madinah.
Baca juga: Kumpulan Nama Nama Bayi Laki Laki untuk Inspirasi Penamaan Jagoan
2. Tsabit bin Qurrah
Al-Ṣābiʾ Thābit ibn Qurrah al-Ḥarrānī atau Tsabit bin Qurrah (ثابت بن قره) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Arab Suriah. Tsabit lahir di daerah Harran (836 Masehi), bagian dari kawasan Mesopotamia. Namun, ia tinggal dan menghabiskan waktu bersama murid-muridnya untuk belajar di Baghdad yang merupakan kota terbesar pada masa itu.
Di sana, ia menempuh pendidikan di Baitul Hikmah. Berbagai bidang ilmu seperti Matematika, Astronomi, Astrologi, Sihir, Mekanika, Kedokteran, dan Filsafat juga dipelajarinya.
Di bidang Matematika, Tsabit bin Qurrah menemukan teori persamaan angka. Ia berperan penting dalam penemuan hitungan integral, geometri analitik, kalkulus, memberikan gambaran tentang teorema phytagoras, serta konsep angka-angka riil.
Meski menguasai berbagai bidang ilmu, ia lebih dikenal sebagai seorang astronom. Berkat kemampuan intelektualnya, Tsabit pernah menjadi pejabat di sebuah pengadilan di Baghdad.
Lebih dari itu, Tsabit juga merupakan seorang penerjemah. Ia tercatat telah menerjemahkan buku berjudul Element karya Matematikawan bernama Euklides dan Geographia Ptolemy atau Klaudius Ptolemaeus, seorang ahli geografi, astronomi, dan astrologi.
3. Orchyda Tsabita Phasa Rahadi
Tsabita yang kita bahas berikutnya adalah seorang atlet wushu. Anda belum tahu? Yuk, kenalan dengan Orchyda Tsabita Phasa Rahadi.
Orchyda mulai berlatih wushu sejak usianya masih empat tahun. Tak ada yang memintanya untuk mempelajari bela diri tradisional Tiongkok itu, termasuk orangtuanya. Ia semula hanya tertarik berlatih wushu sebagai kegiatan olahraga biasa, tetapi malah semakin menekuninya.
Ada beberapa jenis latihan yang dijalani Orchyda, yaitu wushu changquan (tangan kosong), jianshu (jurus pedang), shuangjian (jurus pedang kembar), dan qiangshu (jurus tombak). Dan dari semua itu, dara kelahiran 4 Desember 2005 ini telah menjuarai sejumlah kompetisi.
Pada Desember 2015, ia meraih Juara I Jianshu Tingkat Nasional di Jakarta. Selanjutnya, ia juga pernah menjuarai ajang Inti Bayangan Open Wushu Championship (2015) kelas senjata tradisional junior C dan Juara II Taijiquan 24 di Fornas Denpasar, Bali (2015).
Tak cukup sampai di situ, putri pasangan Anggraeni Candra Sari dan Adipandi Rahadi ini juga pernah menjuarai ajang internasional. Pada kejuaraan yang diadakan di Burgas, Bulgaria pada 25 September-4 Oktober 2016 misalnya, Orchyda berhasil meraih juara ketiga di 6th World Junior Wushu Championships.
Di sisi lain, bukan hanya kerja keras dan latihan wushu secara intensif saja yang dilakukannya. Prestasi Orchyda di sekolah juga cukup baik. Menurut Anggraini, sang bunda, putrinya itu justru semakin cerdas semenjak berlatih wushu.
Baca juga: Lagu Anak Anak Terpopuler yang Bisa Dijadikan Hiburan & Media Pembelajaran
4. Sabita Chowdhury
Sosok Sabita Banerjee atau Sabita Chowdhury meninggal di usia 72 tahun pada 2017. Ia merupakan seorang penyanyi playback untuk film-film Bollywood era 1950-an sampai awal 1980-an.
Ia mengawali karier bernyanyi di usia yang masih sangat belia. Pada 1956, saat usianya masih 11 tahun, Sabita membawakan sejumlah lagu untuk film Aankh Ka Nasha. Di film itu ia membawakan sekitar 6 lagu, antara lain Ae Dil Hum Toh Huye Ruswa, Jayega Janewale Kaha, Kuch Kareeb Jab Se Wah Begana, Mehfil Me Aayi Haseena, Nigahe Karam Kar De Shahe Madina, dan Thi Aarzu Ki Chaman Me.
Selain itu, Sabita setidaknya telah membawakan 66 lagu yang tersebar dalam 42 judul film India. Bukan hanya untuk film, ia juga sempat menyanyikan lagu bergenre musik Bengali berjudul O Alor Pothojaatri yang didedikasikan untuk perang kemerdekaan Bangladesh tahun 1971.
Cek crosslink lagi, minim 7 mayoritas ke KepoGaul