
Kalau ingin mengenali lebih jauh tentang pendidikan karakter untuk buah hati, artikel ini adalah tempat yang tepat. Cek untuk mengetahuinya, yuk!
Dengan tingginya krisis moral yang melanda di Indonesia, pendidikan karakter tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk si buah hati. Karena tidak ada orangtua yang ingin putra dan putrinya terjebak dalam pergaulan yang menyesatkan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut, artikel ini adalah tempat yang tepat!
Pendidikan pengembangan moral ini sekarang termasuk dalam salah satu wacana utama pemerintah dalam kebijakan nasional di bidang pendidikan. Seluruh kegiatan belajar mengajar diwajibkan untuk merujuk pada materi pelaksanaan pendidikan karakter baik di sekolah maupun dalam bermasyarakat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan karakter bagi seorang anak.
Sayangnya, sering kali masyarakat dituntut untuk menerapkan kemampuan karakter itu tanpa mengetahui dasarnya dengan benar. Padahal perkembangan tersebut akan berjalan dengan baik kalau dimulai dari rumah terlebih dahulu, dilanjutkan di sekolah, lalu dibantu dengan lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, sebelum menerapkannya Ayah dan Bunda perlu tahu terlebih dahulu apa sih pendidikan karakter itu dan apa fungsi juga tujuannya. Tanpa perlu menunggu lama, yuk cek artikel di bawah ini!
Tentang Pendidikan Karakter
Sederhananya, pendidikan karakter adalah segala usaha yang dilakukan sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi seorang anak. Faktor lingkungan memiliki peran yang penting dalam proses ini. Tidak hanya lingkungan sekolah, tapi juga lingkungan di dalam rumahnya.
Hal tersebut dikarenakan, seorang anak masih sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Jika ia tumbuh di dalam lingkungan dengan karakter yang berkualitas, maka ia pun akan tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kualitas baik juga. Berlaku pula sebaliknya.
Menurut Thomas Lickona, seorang psikolog dan ahli character building terkenal di Amerika, pendidikan karakter merupakan usaha yang disengaja untuk membangun karakter seorang anak hingga ia memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika inti. Atau secara sederhana, mengajari seorang anak tentang mana yang benar dan mana yang salah.
Masih berdasarkan Lickona, pendidikan ini sangat penting bagi anak-anak karena berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia. Ketika moral manusia menurun, maka peradaban pun akan menjadi semakin memburuk. Oleh karenanya, merupakan tanggung jawab orang dewasa untuk mempertahankan peradaban yang baik dengan meneruskan nilai-nilai yang menjadi fondasi masyarakat.
Baca juga: Kiat Memilih Aneka Mainan Anak Anak yang Edukatif untuk si Buah Hati
Fungsi Pendidikan Karakter
Pada dasarnya, fungsi pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan potensi dasar seorang anak. Sehingga pada akhirnya bisa menjadi seseorang yang berhati, berperilaku, dan berpikiran baik. Secara lebih khusus dan terperinci, berdasarkan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, pendidikan karakter memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Pembentukan dan Pengembangan Potensi
Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berpikir baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.
2. Perbaikan dan Penguatan
Pendidikan karakter berfungsi untuk memperbaiki karakter manusia dan warga negara Indonesia yang bersifat negatif serta membentuk peran keluarga, satuan pendidikan masyarakat, dan pemerintah. Juga untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera.
3. Penyaring
Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan menyaingi budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia agar lebih bermanfaat.
Baca juga: Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Pilihan untuk Buah Hati Tercinta
Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter tentunya memiliki tujuan positif untuk membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja sama, dan bergotong royong. Sementara berdasarkan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011), tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter Pancasila, seperti halnya:
- Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas. Sesuai dengan nilai-nilai yang tengah dikembangkan.
- Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan.
- Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama-sama.
Pilar-Pilar Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai yang menjadi pilar dalam pembentukan karakter seorang anak. Enam pilar dalam pendidikan berkarakter tersebut adalah:
1. Kepercayaan
Kelak diharapkan buah hati bisa tumbuh menjadi seseorang yang bisa dipercaya. Caranya tentunya dengan menjadi seseorang yang jujur, tidak menipu atau mencuri, menjadi seseorang yang handal, memiliki keberanian untuk melakukan hal yang benar, membangun reputasi yang baik, dan lain-lain. Pada dasarnya adalah melakukan hal sesuai dengan apa yang sudah ia janjikan.
Di zaman yang penuh dengan kemunafikan ini, memiliki sifat yang bisa dipercaya adalah hal yang sangat krusial. Karena kalau anak menjadi seseorang yang bisa dipercaya, nantinya pasti juga dapat diandalkan.
2. Respek
Ada banyak hal yang perlu diajarkan untuk si kecil agar ia menjadi seseorang yang bisa menghargai orang lain. Seperti bersikap toleran terhadap perbedaan, selalu menggunakan sopan santun, tidak menggunakan bahasa yang buruk, mempertimbangkan perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul, atau menyakiti orang lain, juga agar selalu berdamai dengan kemarahan, hinaan, dan perselisihan.
3. Tanggung Jawab
Menjadi seseorang yang bertanggung jawab adalah hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Sehingga orangtua pun harus mengajarkan putra dan putrinya beberapa nilai positif. Di antaranya adalah untuk selalu melakukan yang terbaik, berusaha mengontrol diri, disiplin, berpikir sebelum bertindak, dan mempertimbangkan konsekuensi akan setiap hal yang menjadi pilihannya.
4. Keadilan
Untuk mendidik buah hati menjadi seseorang yang adil, ada beberapa hal yang bisa diajarkan. Di antaranya adalah bermain sesuai aturan, mengambil apa pun seperlunya lalu berbagi, berpikiran terbuka, mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain, dan jangan menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Kepedulian
Orangtua mana sih yang tidak mau putra dan putrinya menjadi seseorang yang peduli pada orang lain? Cara mendidiknya adalah dengan mengajarinya untuk bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian, mengungkapkan rasa syukur, memaafkan orang lain, juga membantu mereka yang membutuhkan.
6. Kewarganegaraan
Pilar yang ini lebih berhubungan dengan lingkungan sekitar dan bertujuan akhir untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, dan lain-lain. Untuk mengajarinya bisa dengan cara melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, menaati hukum juga aturan, menghormati otoritas, dan menjadikan lingkungan terasa nyaman juga aman.
Baca juga: Kumpulan Video Anak Anak yang Edukatif dan Memiliki Pesan Moral
Nilai-Nilai Pembentuk Karakter
Sebenarnya, pendidikan karakter itu tidak hanya sesederhana mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sehingga seorang anak bisa bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
Dalam rangka memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter tersebut, ada 18 nilai yang turut serta menjadi pembentuk karakter si kecil. Di antaranya adalah:
- Jujur
- Toleransi
- Disiplin
- Kerja Keras
- Kreatif
- Mandiri
- Demokratis
- Rasa ingin tahu
- Semangat kebangsaan
- Cinta tanah air
- Menghargai prestasi
- Bersahabat/komunikatif
- Cinta damai
- Gemar membaca
- Peduli lingkungan
- Peduli sosial
- Tanggung jawab
- Religius
Baca juga: Lagu Anak Anak Terpopuler yang Bisa Dijadikan Hiburan & Media Pembelajaran
Cara Mengaplikasikan Pendidikan Karakter
Setiap orangtua tentunya ingin memiliki seorang anak yang selalu memiliki nilai-nilai positif dalam hidupnya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana cara mengaplikasikan pendidikan karakter tersebut pada si kecil.
Di bawah ini, ada beberapa cara yang bisa membantu menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik tersebut untuk si buah hati. Di antaranya adalah:
1. Cinta dan Kasih Sayang
Anak-anak bisa memahami sisi menyenangkan dari cinta dan rasa sayang. Namun, apakah mereka benar-benar mengerti bahwa mencintai seseorang juga berarti memiliki kesanggupan untuk berkorban dan mengutamakan orang tersebut?
Untuk mengajari buah hati tentang cinta dan kasih sayang, cobalah tantang ia untuk mengalah pada temannya atau saudaranya. Terutama ketika buah hati ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan, mendapatkan camilan, atau mengantre. Belajar mengalah dan menyisihkan keperluan pribadi lalu mengutamakan keperluan orang lain adalah awal dari tanda kasih sayang.
2. Kedamaian
Biasanya, ada saja drama yang terjadi antara seorang anak dan teman-teman atau saudaranya. Mengira perasaannya dilukai, saling menuduh, sakit hati, balas dendam, hingga pada akhirnya akan menjadi drama berkepanjangan.
Sebelum si kecil bermain dengan teman-temannya, cobalah untuk mengajarinya menjadi seorang penengah dan berusaha mengurangi konflik yang terjadi. Sering kali, hal yang diperlukan untuk menghentikan masalah antar anak lebih lanjut adalah saling mengingatkan hal benar apa yang harus dilakukan.
3. Kesabaran
Mengajari karakter yang satu ini merupakan hal yang paling sulit. Semakin muda putra dan putri Anda, semakin sulit ia diajari tentang kesabaran. Membutuhkan usaha yang keras juga bagi Ayah dan Bunda untuk mengajari buah hatinya.
Secara alami, seorang anak akan kesulitan bersabar ketika melakukan perjalanan jauh, menunggu khotbah panjang di masjid atau gereja, juga acara yang membutuhkan kesabaran lainnya. Untuk mengatasinya, sebelum memulai kegiatan yang membutuhkan kesabaran itu, beritahukan si kecil tentang acara apa yang akan ia hadapi.
Kalau perlu, siapkan mainan, buku bacaan, atau benda-benda lain yang bisa mengalihkan perhatiannya agar si kecil tidak cepat bosan lalu rewel. Anda bisa juga menjanjikannya hadiah kalau berhasil bersabar hingga acara berakhir. Jangan lupa untuk terus menyemangati dan memujinya jika buah hati bisa bersabar tanpa mengeluh atau merengek.
4. Kebaikan Hati
Kalau Anda menginginkan putra dan putri Anda tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kebaikan hati, ajari ia untuk menjadi seseorang yang lebih peka pada sekitarnya. Ajarkan bahwa ketika ada seseorang yang membutuhkan, usahakan untuk menawarkan bantuan.
Salah satu caranya adalah, ketika sedang bermain di taman atau di sekolah dan ada salah seorang temannya yang bermain sendirian, ajarkan si kecil untuk mengajaknya bermain. Sebuah gerakan sederhana ini bisa melatihnya untuk mulai memikirkan orang lain dan melakukan sebuah kebaikan pada orang tersebut.
5. Kelembutan
Kelemahlembutan ini bisa menjadi sangat susah dijelaskan kecuali Anda menemukan contoh kasus kurangnya sifat ini dari si kecil. Salah satunya adalah ketika Anda mendapati buah hati mengatakan sesuatu yang kasar atau menyakitkan. Meskipun apa yang ia katakan itu benar adanya, langsung hentikan ia dan beritahukan secara lembut kalau caranya berbicara itu bisa menyakiti perasaan orang lain.
Langkah selanjutnya adalah mengajari ia untuk lebih menahan diri dari mengomentari hal-hal yang tidak perlu. Atau setidaknya, tunjukkan bagaimana cara yang halus untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
6. Kendali Diri
Pendidikan karakter yang satu ini memiliki hubungan erat dengan kesabaran. Belajar untuk memantau dan mengawasi perilakunya sendiri itu sangat penting untuk hubungan yang baik dan kesuksesan dalam hidupnya.
Cara mengajarinya adalah dengan memberikan tantangan pada putra atau putri Anda menghitung sampai lima sebelum merespon hal-hal yang membuatnya kesal atau terlalu bersemangat. Dalam waktu lima detik itu, ingatkan mereka untuk bertanya pada dirinya sendiri, “Apakah memang itu yang ingin ia lakukan/katakan? Apakah itu adalah hal yang benar untuk dilakukan/dikatakan?”
7. Kesetiaan
Pada dunia di mana komitmen sering kali memiliki harga lebih rendah daripada sepotong roti, melatih si kecil untuk menjadi seseorang yang setia akan menjadi sebuah hal yang sangat penting. Sebagai orangtua, tentunya Anda juga tidak ingin si kecil menjadi orang yang plin-plan dan mudah berpindah hati, kan?
Salah satu cara mengajarinya adalah dengan memintanya melakukan pekerjaan rumah tangga hingga selesai. Si kecil harus terus diingatkan bahwa pekerjaan itu adalah tanggung jawabnya, dan ia harus mengerjakannya hingga selesai. Juga diingatkan kalau seluruh anggota keluarga bergantung pada hasil pekerjaannya itu.
Di sisi lain, ajarkan juga tentang pentingnya persahabatan padanya. Ajarkan si kecil untuk memilih teman-teman yang baik dan jangan pernah melupakan temannya meskipun ada orang lain yang lebih menarik. Ia juga harus bisa menjadi seorang sahabat yang diandalkan.
Baca juga: Kumpulan Nama Bayi Laki Laki Sansekerta dan Artinya yang Cocok untuk Anak Anda
Mendidik si Kecil agar Memiliki Karakter Luar Biasa
Setiap orangtua pasti ingin memiliki putra dan putri yang memiliki karakter luar biasa. Memiliki banyak kebaikan yang nantinya bisa menjadikannya sosok anak yang sering dipuji oleh orangtua lainnya.
Namun, usaha untuk mendidik anak supaya bisa menjadi kebanggaan kedua orangtuanya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ayah dan Bunda harus bisa mengajarkan nilai-nilai positif yang bisa membuatnya menjadi seseorang dengan karakter yang luar biasa. Selalu semangat dalam mendidik si kecil, ya, Ayah dan Bunda!