Penyebab Bayi Susah Tidur Malam dan Cara Mengatasinya

Sudah tidak sabar ingin mengetahui penyebab bayi susah tidur malam dan cara mengatasinya? Yuk cek artikel di bawah ini, Bun!

Pentingnya Tidur bagi Bayi

Tidur adalah sebuah aktivitas yang penting bagi kesehatan semua orang, terutama bagi anak-anak dan bayi. Hal ini disebabkan karena waktu tumbuh dan berkembang bayi lebih singkat daripada orang dewasa. Pertumbuhan itu pun biasanya terjadi dalam masa tidurnya.

Jika bayi susah tidur nyenyak, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan perilaku, ingatan, dan keterampilannya. Di bawah ini ada beberapa alasan pentingnya tidur bagi bayi tergantung pada usianya.

Newborn (0-3 bulan)

Normalnya, pada usia ini bayi akan terlelap sekitar 10 hingga 18 jam sehari dengan jadwal yang tidak teratur. Biasanya ia hanya akan terbangun sekitar satu hingga tiga jam lalu tertidur lagi. Pada waktu tersebut, ia hanya bangun karena minta makan, diganti popoknya, atau ingin diperhatikan.

Pada tahap ini, sebagian besar bayi akan terlelap pada fase REM (rapid eye movement  atau gerakan mata cepat) di mana tidurnya masih sangat mudah terganggu. Tidur REM ini sangat penting untuk bayi yang baru lahir karena biasanya proses perkembangan otak terjadi pada proses tidur ini.

Lebih lanjut lagi, pada usia ini si kecil baru akan belajar mengenali wajah dan ikatan dengan orang di sekitarnya, terutama bundanya. Jika tidurnya terganggu, hal itu dapat memengaruhi hubungannya dengan dunia awal dan ikatan sosialnya di kemudian hari.

Bayi (4-11 bulan)

Pada tahap ini, bayi akan mulai tidur dengan waktu yang lebih teratur. Biasanya dalam jangka waktu kurang lebih 9-12 jam dengan dua kali tidur siang selama setidaknya dua jam.

Pada usia ini bayi mulai mengembangkan keterampilan sosial mereka secara signifikan. Sehingga sering kali tidurnya akan terganggu karena otaknya mulai menjadi waspada pada situasi sosial di sekitarnya.

Jika si kecil merasa aman dan dekat dengan kedua orangtuanya, biasanya mereka akan memiliki pola istirahat yang lebih baik. Hal ini penting untuk perkembangan emosionalnya.

Batita (1-2 tahun)

Pada usia ini, batita akan membutuhkan tidur setidaknya 11-14 jam dalam sehari dengan tidur siang berkurang menjadi satu kali sehari. Pada usia ini seorang anak sedang belajar tentang kemandirian, keterampilan motorik, kognitif, dan juga sosialnya.

Ketika si kecil menjadi terlalu bersemangat dengan hal-hal baru, ia pun biasanya akan menolak untuk terlelap dan menjadi mudah rewel. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada perkembangan perilakunya.

Padahal penting bagi seorang anak untuk menjaga pola tidurnya demi aktivitas otaknya. Oleh karenanya, Ayah dan Bunda harus memastikan buah hati memiliki kualitas istirahat yang baik demi kehidupan yang lebih baik.

Baca juga: Kiat Memilih Aneka Mainan Anak Anak yang Edukatif untuk si Buah Hati

Dampak Kurang Tidur bagi Bayi

Sebelum membahas penyebab bayi susah tidur malam sehingga ia mudah rewel, ada baiknya Ayah dan Bunda mengetahui terlebih dahulu apa dampaknya bagi si kecil. Anda mungkin pernah mendengar dampak kurang tidur yang berpengaruh pada perkembangannya.

Namun, tahukah Anda kalau ternyata dampaknya bisa mempengaruhi kesehatan si kecil? Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjutnya.

1. Masalah Perilaku

Jika seorang anak kurang istirahat, maka biasanya hal pertama yang terlihat berubah adalah perilaku mereka. Pada bayi, hal ini bisa dilihat dari perubahan mood-nya, menjadi lebih mudah rewel, dan susah ditenangkan.

Bahkan jika ini terus berlangsung hingga buah hati tumbuh lebih besar, ia bisa menjadi lebih rentan tantrum. Masa kanak-kanak merupakan fondasi dalam kepribadian seseorang.

Oleh karena itu, jika masa bayinya saja terlalu sering rewel karena kurang istirahat dan hal tersebut masih berlanjut hingga ia besar, dikhawatirkan bisa mempengaruhi hubungan sosialnya dengan orang lain.

2. Pertumbuhan Kecerdasan

Kurang istirahat juga bisa mempengaruhi perkembangan kecerdasan buah hati secara signifikan. Sejak lahir hingga dewasa, seorang manusia akan selalu mempelajari dan menyerap informasi juga keterampilan dengan cepat.

Dalam masa emasnya ini, seorang anak akan mempelajari banyak hal dalam waktu yang sangat singkat. Demi pembelajaran yang efektif dan optimal, tentunya buah hati membutuhkan istirahat yang cukup dan nyenyak.

Bayi yang tidak memiliki pola tidur yang teratur bisa mengganggu konsentrasi dan keterampilan motoriknya. Sehingga akhirnya bisa mengurangi daya tangkap dan mengganggu proses belajarnya.

3. Masalah Kesehatan

Kurangnya istirahat juga bisa menyebabkan timbulnya banyak masalah kesehatan bagi bayi. Hal ini dikarenakan tidur juga memiliki manfaat untuk mengisi ulang tenaga yang sudah mereka gunakan seharian. Meskipun bayi terlihat belum menggunakan banyak tenaganya, tapi tetap saja ia membutuhkan istirahat untuk mengembalikan energinya.

Jika si kecil tidak cukup terlelap, hal itu juga bisa membuat sistem kekebalan tubuhnya menurun. Hal ini dikarenakan ketika tidurnya terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuhnya akan menurun.

Kalau sudah begini, daya tahan tubuh buah hati pun akan menurun juga. Pada akhirnya bisa berbahaya bagi putra juga putri Anda karena mereka berisiko lebih tinggi terhadap penyakit dan pertumbuhannya pun terganggu.

Susah tidur malam juga bisa menjadi salah satu penyebab obesitas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya leptin (zat kimia yang membuat merasa kenyang) dan meningkatnya ghrelin (hormon perangsang rasa lapar). Sehingga bayi akan selalu merasa lapar dan akhirnya minum ASI atau susu formula dalam jumlah banyak melebihi biasanya.

Baca juga: Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Pilihan untuk Buah Hati Tercinta

Penyebab Bayi Susah Tidur Malam

Menjadi orangtua memang merupakan pengalaman yang menakjubkan, tapi juga memiliki tantangan tersendiri. Setelah buah hati lahir ke dunia dan mengalami pertumbuhan dari hari ke hari, ada saja tantangan baru yang harus dihadapi dengan bijak. Salah satu yang paling menantang adalah ketika bayi susah tidur malam.

Ketika bayi mulai rewel dan gelisah sehingga tidak mau istirahat di malam hari, Bunda pasti jadi bingung mencari penyebabnya. Apalagi kalau si kecil terbangun setelah ia terbiasa tidur nyenyak selama beberapa minggu atau bulan lamanya.

Lama kelamaan hal itu pun bisa membuat kedua orangtuanya lelah hingga frustasi. Daripada bingung, di bawah ini ada beberapa penyebab bayi susah tidur malam yang bisa Ayah dan Bunda perhatikan mana sekiranya yang terjadi pada si kecil.

1. Rutinitas Tidur yang Tidak Teratur

Membicarakan tentang kebiasaan lelap buah hati, konsistensi adalah kunci utamanya. Kalau Anda tidak memastikan rutinitas tidurnya selalu sama, hal tersebut akan membuatnya susah terlelap. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk menidurkan si kecil pada waktu yang sama agar jam biologisnya menjadi teratur.

Jangan pernah mencoba menidurkan buah hati terlalu awal saat ia tidak lelah atau justru kemalaman padahal ia sudah sangat lelah. Hindari pula jam tidur siang yang terlalu sore karena itu bisa menjadi penyebab bayi susah tidur malam dan akhirnya rewel.

Pada salah satu hasil studi International Journal of Nursing Studies menyebutkan jarak waktu tidur siang dan malam juga memiliki dampak pada kualitas lelap buah hati. Semakin panjang jaraknya, maka semakin mudah pula ia tertidur di malam hari.

2. Lapar dan Haus

Jangankan bayi, bagi orang dewasa sekalipun juga akan susah tidur kalau perutnya keroncongan. Oleh karenanya, bayi juga bisa mendadak terbangun karena merasa lapar. Bahkan, meskipun ia sudah diberi ASI atau susu formula sebelum tidur sekalipun, tidak menutup kemungkinan rasa lapar tersebut bisa menjadi penyebab bayi susah tidur malam.

Sebuah hal yang normal saat dalam masa pertumbuhan, buah hati Anda menjadi lebih sering lapar. Hal ini umumnya terjadi ketika berada pada usia di bawah sembilan bulan.

Oleh karenanya, siapkan susu ekstra untuk si buah hati. Jika Anda menyusui, berikanlah ASI tanpa berhemat akibat takut kehabisan. Karena selama Bunda menambahkan asupan makan dan minum, nantinya suplai ASI akan terpenuhi sesuai kebutuhan si kecil dengan sendirinya.

Di sisi lain, jagalah agar si kecil selalu terhidrasi terutama di siang hari. Bila perlu, jika usianya sudah di atas enam bulan, berikan juga tambahan air putih.

3. Ingin Dekat dengan Anda

Pada usia 6-8 bulan, ada kalanya putra atau putri Anda akan merasakan kegelisahan ketika jauh dari kedua orangtuanya. Hal ini bahkan bisa terus berlanjut hingga usianya 5 tahun. Kegelisahan itu nantinya bisa membuat si anak terbangun beberapa kali saat malam, menangis, dan menolak untuk kembali terlelap.

Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology, semakin perhatian Bunda pada si kecil, akan memudahkan buah hati untuk terlelap. Oleh karenanya, ketika buah hati terbangun di malam hari dan mulai menangis, timanglah dan elus punggungnya dengan penuh kasih sayang.

Kalau Anda khawatir si kecil akan menjadi terlalu manja karena selalu minta ditemani, ada cara lain yang masih bisa dilakukan untuk mengatasinya. Ketika buah hati mulai terbangun di malam hari dan mulai menangis, usahakan untuk menemaninya sejenak di ruangannya hingga ia tenang kembali. Kemudian perlahan keluarlah dari kamar dan bolak-baliklah mengintip si kecil hingga ia benar-benar kembali nyenyak.

4. Merasa Kehilangan Sesuatu

Meskipun masih belum bisa mengungkapkan dengan kata-kata, bayi juga bisa sedih kalau ia merasa kehilangan sesuatu. Jika buah hati terbiasa terlelap dengan dot, botol, selimut, atau boneka, kemudian benda-benda itu tidak ada di dekatnya saat ia terbangun, hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab bayi susah tidur malam.

Saat malam tiba, siklus tidur bayi memang masih cukup beragam. Pada beberapa anak, ada yang suka terbangun selama satu hingga dua menit setiap beberapa jam sekali. Namun, biasanya mereka bisa kembali terlelap dengan sendirinya.

Sayangnya, jika si kecil selalu terbiasa tidur dengan benda kesayangannya, hal tersebut bisa membuatnya sedikit kesulitan langsung terlelap sendiri. Untuk melatihnya agar bisa tidur mandiri, cobalah untuk menidurkan si kecil tanpa bantuan benda-benda favoritnya saat ia mulai mengantuk.

5. Terlalu Lelah atau Sebaliknya

Ketika bayi susah tidur malam padahal sudah kenyang, Anda mungkin masih bingung apalagi penyebabnya. Kalau bingung, coba perhatikan apa saja yang sudah dilakukan si kecil selama seharian itu. Karena bisa jadi buah hati tersayang tidak bisa istirahat dengan nyenyak karena merasa terlalu lelah atau sebaliknya, terlalu aktif.

Jangankan bayi, beberapa orang dewasa pun akan kesulitan terlelap kalau ia terlalu lelah, apalagi jika pikirannya masih penuh. Sama halnya seperti orang dewasa, terlalu lelah juga bisa menjadi penyebab bayi susah tidur malam. Bahkan, tak jarang ia akan menjadi sering terbangun lalu menjadi rewel.

Di sisi lain, lingkungan sekitar yang terlalu menstimulasi, seperti suara berisik, mainan, atau layar TV yang menyala juga bisa membuat si kecil sulit tenang. Itulah mengapa aktivitas fisik dan segala benda yang menstimulasi tidak boleh berada di sekitar si kecil sebelum waktu tidurnya.

Baca juga: Inspirasi dan Tips Memilih Mainan Anak Anak Perempuan yang Edukatif

6. Tidak Tidur Siang atau Tidur Terlalu Sore

Dalam usianya yang masih sangat kecil, tidur siang setiap hari sangat penting untuk tumbuh kembang si kecil. Tanpa tidur siang, ia bisa menjadi sangat kelelahan, lebih rewel, dan akhirnya menjadi penyebab bayi susah tidur malam.

Namun, orangtua juga harus memperhatikan jam tidur siang si kecil. Karena kalau jam tidur siangnya sudah terlalu sore, tetap saja akan membuat ia sulit terlelap saat malam harinya.

Untuk menjadi catatan, jangan pernah sekali-kali membangunkan bayi yang sedang tidur siang. Hal tersebut bisa membuat buah hati menjadi lebih rewel dan susah ditenangkan.

7. Sakit

Penyebab bayi susah tidur malam yang selanjutnya adalah bisa jadi karena ia kurang merasa sehat. Semua gangguan seperti sakit perut, kembung, naiknya asam lambung, batuk, demam, hingga gigi tumbuh bisa membuat si kecil rewel dan sering  terbangun saat malam.

Bayi yang pilek atau mengalami infeksi saluran pernapasan bisa terbangun dari tidurnya karena terbatuk atau merasa hidungnya tersumbat. Solusinya, cobalah untuk meletakkan humidifier dalam kamarnya untuk meringankan pernapasannya. Jika ia mengalami sakit perut, Anda bisa mencoba mengoleskan minyak hangat di sekitar pusarnya.

Salah satu hal yang bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman dan menjadi salah satu penyebab bayi susah tidur malam adalah sedang dalam proses tumbuh gigi. Hal ini dikarenakan, gigi yang sedang tumbuh tersebut akan mendorong syaraf giginya dan membuat si kecil merasa tidak nyaman.

Untuk mengatasinya, cobalah untuk menyusuinya sebelum tidur agar ia merasa nyaman dan mudah terlelap. Karena perlu Anda ketahui, ASI mengandung melatonin, yaitu hormon yang membantu mengatur pola tidur seseorang. Sehingga penting bagi Bunda untuk selalu memberikan ASI ketika si kecil sakit.

Di sisi lain, jangan lupa untuk memeriksakan buah hati ke dokter kalau sakitnya masih berkepanjangan dan si kecil menjadi semakin rewel dan tidak bisa terlelap. Karena tentunya Ayah dan Bunda tidak mau si kecil semakin rewel dan tidak bisa tidur dengan nyenyak, kan?

8. Sedang Mempelajari Kemampuan Baru

Apakah saat ini buah hati Anda sedang mempelajari hal baru seperti merangkak, menendang, berguling, duduk, atau berdiri? Jika ya, hal tersebut bisa menjadi penyebab bayi susah tidur malam dan rewel.

Hal tersebut dikarenakan ketika sedang mempelajari hal baru, si kecil mungkin menjadi terlalu bersemangat mencoba bahkan ketika waktunya istirahat sudah tiba. Untuk itu, arahkan buah hati untuk berlatih saat siang hari. Sehingga ketika malam tiba, tidurnya bisa nyenyak karena sudah cukup menggunakan tenaganya untuk belajar di siang hari.

9. Kurang Sinar Matahari

Sinar matahari dan udara yang segar merupakan hal yang penting bagi setiap manusia, termasuk bayi khususnya yang berusia 6-12 minggu. Pada usia tersebut, sinar matahari sore akan membantunya pulas saat malam dan sinar matahari pagi akan membuatnya lebih nyenyak saat istirahat siang.

Apalagi sinar matahari juga sangat penting untuk membantu produksi vitamin D dalam tubuh. Khususnya bagi anak-anak, vitamin D merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulangnya.

Untuk mengatasinya, jangan segan untuk membawa buah hati berjalan-jalan ke luar rumah saat pagi dan sore hari. Karena kekurangan sinar matahari bisa menjadi salah satu penyebab bayi susah tidur.

10. Susah Beradaptasi

Jika buah hati tertidur pada lingkungan yang berbeda dari biasanya, ia akan mudah merasa bingung dan takut. Akhirnya hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab bayi susah tidur malam.

Oleh karenanya, usahakan untuk selalu menidurkan buah hati di tempat yang sama dengan atmosfer yang sama. Jika terpaksa harus meninabobokan si kecil dalam tempat yang berbeda, seperti rumah saudara atau ketika bepergian, usahakan untuk membuat atmosfer yang sama. Baik itu gelap, sunyi, hangat, dan lain sebagainya.

Selain masalah tempat, perubahan suhu udara juga bisa memengaruhi kualitas istirahat buah hati Anda. Kalau ia berkeringat, buka atau lepaskan selimut serta baju luarnya. Sementara kalau ia kedinginan, tambahkan selimut atau jaket untuk membuatnya nyaman dan hangat.

Batasi juga penggunaan cahaya terang dalam kamar yang bisa mengganggu siklus bangun dan tidur si kecil. Karena cahaya yang terang bisa menekan produksi hormon melatonin alami dalam tubuh buah hati. Sehingga kalau Anda menduga penyebab bayi susah tidur malam karena ruangannya terlalu terang, cobalah untuk membuat kamarnya lebih remang-remang.

Baca juga: Jenis Jenis Permainan Anak yang Mendidik Beserta Manfaatnya bagi Si Kecil

Cara Mengatasi Bayi Susah Tidur Malam

Ketika bayi susah tidur nyenyak di malam hari, Anda pasti akan mencari tips untuk mengatasinya. Karena tentunya Anda tidak ingin si kecil menjadi rewel di malam hari, kan? Di bawah ini ada beberapa tips dan cara untuk mengatasi bayi yang susah tidur malam.

1. Mengurangi Jam Tidur Siang

Waktu istirahat bayi yang tidak wajar bisa menjadi salah satu penyebab bayi susah tidur malam. Salah satunya adalah jika ia terlalu lama tidur di siang hari.

Untuk menghindari agar ia tidak terlalu banyak tidur di siang hari, Anda bisa mencoba mengajaknya keluar sebentar atau berkeliling di sekitar rumah di luar jam tidur siangnya. Dengan berkeliling rumah, hal tersebut bisa membuat si kecil melihat suasana lain sehingga tidak terlalu mengantuk.

2. Membiarkan Tertidur Sendiri

Mulai sejak usianya masih enam minggu, seorang bayi sudah memiliki jam biologisnya sendiri, atau yang disebut juga ritme sirkadian. Dengan ritme ini, siklus bangun dan tidur si kecil sudah mulai teratur, sehingga ia akan mulai mengantuk dan terbangun pada jam yang sama.

Oleh karena itu, ketika mendekati waktu tidur, cobalah letakkan buah hati di tempat tidurnya dengan suasana yang mendukung. Dengan membuatnya tertidur sendiri, bisa melatihnya untuk mengetahui kapan harus terlelap dan mengurangi kemungkinan muncul penyebab bayi sudah tidur malam.

3. Memberikan Susu atau ASI

Bayi yang kenyang akan lebih cepat mengantuk dan bisa istirahat lebih nyenyak. Hal ini karena salah satu penyebab bayi susah tidur malam adalah karena rasa lapar.

Untuk itu, usahakan agar Bunda selalu memberikan susu formula atau ASI untuk si kecil sebelum ia terlelap . Perlu Bunda tahu bahwa ASI mengandung hormon melatonin yang bisa membantu buah hati menjadi lebih nyaman dan nyenyak tidurnya.

4. Mengatur Rutinitas Tidur Singkat dan Sederhana

Anda bisa mulai membiasakan si kecil untuk memiliki rutinitas tidur sejak usianya tiga bulan. Rutinitas ini bisa membantunya terbiasa dengan waktu berkualitas setidaknya setengah jam sebelum istirahat malam.

Salah satu contohnya adalah dengan membiasakannya untuk mandi dan memakaikan piyama. Bisa juga diikuti dengan membacakan cerita dongeng atau menyanyikan lagu nina bobo. Rutinitas yang selalu sama akan membuat si kecil tahu bahwa itu adalah waktunya tidur.

5. Mengusap Tubuhnya dengan Air Hangat

Salah satu penyebab bayi susah tidur malam adalah karena merasa ia tidak nyaman terhadap suatu hal, baik itu karena kepanasan atau kedinginan. Bisa juga karena ingin mendapatkan sentuhan yang lebih hangat dari bundanya.

Cara untuk membuat buah hati merasa hangat dan nyaman bisa dengan mengusap tubuhnya menggunakan handuk kecil yang sudah dicelupkan air hangat. Kalau tubuhnya sudah merasa hangat dan nyaman, buah hati pun bisa lebih mudah tertidur hingga nyenyak.

6. Menggunakan Aroma Terapi

Salah satu cara untuk membuat buah hati lebih tenang dalam tidurnya adalah dengan menggunakan aroma terapi. Tak hanya untuk si buah hati, penggunaan aroma terapi juga bisa menenangkan kedua orangtuanya.

Hal ini karena kandungan zat yang terdapat pada aroma terapi bisa membuat kita merasa lebih nyaman. Pada akhirnya, buah hati Anda pun bisa lebih mudah terlelap.

7. Berikan Sebuah Benda Aman

Kalau buah hati Anda sudah berusia lebih dari enam bulan, Anda bisa memberinya sebuah benda aman. Benda tersebut bisa berupa selimut, mainan, atau boneka kesukaannya. Gunanya adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman ketika Anda tidak ada di dekatnya.

Biasanya, sejak usia enam hingga tujuh bulan, si kecil mulai merasa kehilangan ketika Ayah atau Bunda tidak ada di dekatnya. Untuk menjadi catatan, sebelum meletakkan mainan atau selimut tersebut di kasurnya, pastikan benda tersebut sudah memiliki aroma Ayah atau Bunda dengan cara selalu membawa benda itu di dekat Anda selama beberapa waktu. Bayi memiliki indera penciuman yang cukup kuat, sehingga ketika terbangun ia akan langsung merasa tenang karena ada aroma tubuh Anda.

8. Membuat Perbedaan Waktu Tidur pada Bayi

Seorang bayi memang belum bisa merasakan perbedaan suasana antara siang dan malam hari. Jika Anda tidak mengakalinya, hal tersebut bisa menjadi penyebab bayi susah tidur malam. Salah satu cara mengakalinya adalah dengan cara mematikan lampu kamar.

Namun, usahakan jangan membuat suasana kamar menjadi terlalu gelap, karena ada kemungkinan bayi Anda belum terbiasa dengan ruangan yang terlalu gelap. Gunakan lampu tidur yang bisa membuat nuansa kamar menjadi lebih redup. Suasana yang redup dan tenang tersebut bisa membuat si kecil akan lebih cepat tertidur.

Sementara pada siang hari, tempatkan buah hati pada ruangan terbuka dengan suasana yang terang. Nuansa yang terang tersebut bisa membuat si kecil lebih aktif melakukan hal baru seperti tengkurap, menarik selimut atau mainan di sekitarnya, dan lain-lain.

Baca juga: Kumpulan Video Anak Anak yang Edukatif dan Memiliki Pesan Moral

Posisi Bayi Tidur Mana yang Baik untuk Buah Hati?

Meskipun waktu istirahat si kecil cukup lama, akan menjadi percuma kalau tidak berkualitas. Sudah susah-susah membawanya ke terapi dan mencoba menghindari semua penyebab bayi susah tidur malam, tapi ternyata si kecil salah posisi.

Padahal posisi yang salah bisa menjadi risiko terjadinya Suddent Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak. Yaitu sebuah kondisi di mana bayi berusia 1-12 bulan yang tampak sehat mendadak meninggal tanpa alasan. Untuk mengantisipasinya, cek penjelasan di bawah ini yuk, Bun.

1. Tidur Telentang

Posisi ini adalah posisi yang paling tepat untuk buah hati, baik itu tidur siang, sekadar beristirahat sejenak, atau bahkan tidur malam. Hal ini dikarenakan posisi ini bisa mengurangi risiko SIDS karena bisa membuka jalur pernapasannya.

Meskipun begitu, Anda mungkin khawatir kalau buah hati tertidur dalam posisi ini terlalu lama, nantinya akan menimbulkan Plagiocephaly. Yaitu sebuah kasus di mana kepala buah hati Anda terlihat pipih atau tidak bulat seperti normalnya anak lainnya.

Namun, tenang saja, ada beberapa teknik yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Di antaranya adalah:

• Menambah jumlah waktu tummy time atau tengkurap ketika si kecil tidak terlelap.
• Membuat si kecil terlelap dengan posisi kepalanya dimiringkan. Namun, tetap dalam posisi telentang.
• Sering-seringlah menimang si kecil sebelum menidurkannya di kasur.

2. Tidur Tengkurap

Tidur tengkurap kurang disarankan untuk bayi, terutama karena ada banyak masalah yang muncul sesudahnya. Di antaranya adalah bisa memberikan tekanan pada rahangnya sehingga mempersempit jalur pernapasannya. Hal tersebutlah yang menjadikan risiko SIDS semakin meningkat.

Selain itu, karena si kecil tengkurap, pasti posisi wajahnya akan selalu berada di dekat seprai sehingga bisa membuatnya menghirup bakteri mikroba yang ada di kasur. Belum lagi kalau si kecil merasa sesak napas karena kasurnya terlalu empuk dan hidungnya tertutup.

3. Tidur Miring Ke Samping

Tidur miring ke samping tidak aman bagi si kecil karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena si kecil bisa mendadak berguling menjadi tengkurap. Pada akhirnya bisa juga meningkatkan kemungkinan risiko SIDS terjadi.

Selain itu, tidur dengan miring ke samping juga bisa berisiko Torticollis, yaitu gangguan otot leher yang terpelintir ke satu sisi kanan atau kiri. Selain itu, bisa juga meningkatkan risiko tersedak karena tenggorokannya terpilin sehingga ia sulit bernapas. Kemudian makanan yang sudah ditelannya bisa keluar lagi sampai ke pembukaan trakea dan membuatnya tersedak.

Baca juga: Lagu Anak Anak Terpopuler yang Bisa Dijadikan Hiburan & Media Pembelajaran

Menjaga Tidur Nyenyak Si Kecil demi Pertumbuhannya

Tak hanya bagi bayi, tidur yang nyenyak adalah hal yang penting bagi setiap manusia. Namun, bagi bayi memiliki arti yang jauh lebih penting karena berkaitan dengan optimal atau tidak pertumbuhannya.

Oleh karenanya, jika buah hati mengalami kesulitan terlelap, penting bagi orangtua untuk menemukan penyebab bayi susah tidur malam. Sehingga penyebab bayi susah tidur pada malam hari bisa diantisipasi. Pertumbuhan bayi pun bisa berjalan dengan lancar dan optimal. Jadi, terus semangat ya, Bun!