
Sedang mencari permainan yang cocok untuk buah hati? Simak informasi tentang permainan anak yang mendidik beserta manfaatnya dalam artikel ini, yuk!
Usia anak-anak merupakan masa di mana ia sedang senang-senangnya bermain. Oleh karena itu, Anda bisa memanfaatkannya dengan mengenalkan beragam jenis permainan anak yang mendidik. Disamping membuatnya merasa terhibur, si kecil juga bisa mendapatkan pelajaran yang baik untuk tumbuh kembangnya.
Memang tidak ada salahnya jika anak bermain gadget, tapi alangkah baiknya untuk dibatasi. Karena berlebihan bermain gadget juga tidak baik untuk dirinya, apalagi jika sampai kecanduan dan muncul kebiasaan buruk suka marah kalau gadget-nya diminta.
Memberikan permainan anak yang mendidik tentu bisa menjadi salah satu solusi untuk mengalihkan perhatian si kecil dari gadget. Jika Anda ingin menggali informasi tentang permainan edukatif, langsung saja simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Ragam Permainan Anak yang Mendidik
Ada banyak sekali permainan yang bisa si kecil mainkan. Tapi, tak semua permainan memiliki unsur edukatif yang baik untuk tumbuh kembangnya.
Jika Anda sedang mencarikan jenis permainan yang sarat edukasi dan bermanfaat baik bagi tumbuh kembang buah hati, Anda bisa menyimak informasi tentang ragam permainan anak yang mendidik di bawah ini.
Kenalkan Permainan Tradisional yang Sarat Edukasi
Walaupun anak Anda sudah familier dengan permainan modern, tak ada salahnya untuk mengenalkan jenis permainan tradisional kepadanya. Karena tak sedikit permainan tradisional yang juga sarat edukasi.
Penasaran apa saja permainan tradisional tersebut? Mari simak rangkumannya berikut.
1. Congklak
Congklak atau yang juga akrab disebut dengan istilah dakon ini merupakan salah satu permainan anak yang mendidik. Kenapa begitu? Permainan ini akan membuat si anak berpikir strategi agar ia bisa memenangkan pertandingan.
Permainan ini merupakan sebuah pertandingan satu lawan satu. Pada papan congklak terdapat sebanyak 16 lubang dan 14 lubang di antaranya terletak saling berhadapan. Sedangkan dua lubang lainnya bentuknya sedikit lebih besar dan terletak di masing-masing ujung papan.
Untuk permulaan, masing-masing lubang yang berukuran kecil diisi dengan tujuh buah biji. Salah satu pemain akan memulai pertandingan dengan mengambil tujuh biji dari salah satu barisan lubang miliknya dan membagikan satu biji di setiap lubang secara berurutan.
Hal tersebut dilakukan secara terus menerus hingga bijinya habis, kalau kebetulan habisnya di lubang milik sendiri yang kosong, pemain tersebut berhak mengambil biji di lubang depannya milik lawan dan diletakkan di lubang besar miliknya. Kalau berhentinya di lubang lawan yang kosong, maka pemain itu tak mendapatkan apa-apa.
Setelah itu, pemain lain mendapat giliran untuk bermain dengan cara yang sama. Permainan ini dianggap selesai kalau sudah tidak ada lagi biji di lubang-lubang kecil dan pemenangnya ditentukan jika biji yang berada di lubang besar terdapat biji yang paling banyak.
Baca juga: Kumpulan Lagu Anak Anak Indonesia Terpopuler Untuk Buah Hati Tercinta
2. Gobak Sodor
Permainan anak yang mendidik kedua yang bisa Anda perkenalkan kepada buah hati adalah gobak sodor yang juga sering dikenal dengan nama galah asin atau galasin. Aktivitas seru ini bisa dilakukan si kecil bersama teman-temannya.
Untuk bermain gobak sodor membutuhkan dua kelompok, di mana masing-masing kelompoknya terdiri dari tiga sampai lima anak. Anda bisa menggambar garis berbentuk segiempat sebanyak enam bagian, dengan susunan lebar dua kotak dan panjang tiga kotak.
Dua kelompok tersebut akan menjadi kelompok penjaga dan penyerang. Tugas kelompok penjaga adalah menjaga garis agar tidak dilewati oleh kelompok penyerang. Kelompok penyerang harus mampu melewati garis menuju ke baris kotak akhir dan kembali ke baris kotak depan dengan hadangan kelompok penjaga.
Jika seluruh anggota dari kelompok penyerang berhasil lolos melewati garis dan kembali ke baris kotak depan, maka kelompok tersebut yang memenangkan pertandingan ini.
3. Lompat Tali
Lompat tali merupakan salah satu permainan yang sering dianggap sebagai permainan anak-anak perempuan. Anda pun bisa mengenalkan aktivitas seru ini kepada putri kecil Anda. Lewat permainan ini, si kecil akan banyak melatih kelincahan fisik mereka dengan banyak melompat.
Konsep dari lompat tali hampir sama dengan olahraga lompat tinggi. Hanya saja media yang digunakan sedikit berbeda, yaitu menggunakan gelang karet yang sudah dirangkai sedemikian rupa hingga berbentuk memanjang layaknya sebuah tali.
Permainan ini bisa dimainkan oleh tiga orang, dua orang memegang ujung tali dan memutarkannya, serta satu orang lainnya melompati tali tersebut. Lompat tali sebenarnya tidak hanya bisa dimainkan tiga orang, bisa juga lebih.
Mereka akan saling bergantian untuk memegang talinya dan melompat. Hal ini akan melatih kesabaran si kecil untuk mendapatkan giliran. Selain itu, si kecil juga akan melatih konsentrasinya agar bisa melompati tali dengan lancar.
4. Ular Naga
Ular naga merupakan pemainan anak kecil yang bisa dimainkan tanpa menggunakan alat bantu apapun. Hal yang dibutuhkan dalam permainan ini hanyalah anggota yang banyak.
Semakin banyak jumlah anak yang ikut bermain, semakin panjang pula barisan yang disebut sebagai ular naga. Dengan begitu, bermain ular naga pun akan bertambah seru dan menyenangkan.
Cara bermainnya cukup sederhana, dua anak akan berdiri berhadap-hadapan dengan menggandengkan tangan mereka ke atas sebagai pintu gerbang bagi anak ular naga untuk lewat. Saat mereka lewat, mereka akan menyanyikan lagu ular naga, dan ketika lagu berakhir maka akan ada satu anak yang kebetulan berada di dalam gerbang akan terperangkap.
Anak yang terperangkap tersebut kemudian harus memilih akan berpihak kepada siapa di antara dua anak yang berperan sebagai pintu gerbang. Kemudian ia akan berdiri di belakang anak yang ia pilih. Begitu seterusnya sampai anak ular naga habis. Salah satu permainan anak yang mendidik ini akan mengajarkan anak-anak untuk bijak dalam memilih sebuah pilihan.
5. Engklek
Engklek adalah salah satu contoh permainan yang mendidik untuk anak SD. Kalau Anda tidak familier dengan istilah engklek, mungkin Anda lebih akrab dengan sebutan pandah, ingkling, dengklek, dan lain sebagainya. Memang istilah permainan anak yang mendidik satu ini memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah.
Meskipun begitu, cara mainnya tidaklah berbeda. Pertama-tama, buatlah kotak-kotak di tanah yang terdiri dari tiga kotak ke atas, kemudian dua kotak menyamping, di atasnya gambar lagi satu kotak, dilanjutkan lagi dengan dua kotak menyamping, dan terakhir buatlah gambar setengah lingkaran.
Anak-anak harus melompati kotak-kotak tersebut dengan satu kaki saja, namun bisa meletakkan dua kaki di tanah jika berada di dalam dua kotak yang menyamping. Biasanya mereka akan menggunakan sebuah lempengan batu atau dari pecahan genteng sebagai tanda atas kepemilikan kotak.
Lempengan ini harus dilemparkan sesuai urutan kotak. Namun, jika ada lempengan di dalam kotak, maka anak yang mendapat giliran main tidak boleh menginjakkan kakinya di kotak tersebut.
Permainan anak yang mendidik ini akan melatih kekuatan dan kelincahan fisik mereka dalam melompat dengan satu kaki. Si kecil juga harus konsentrasi agar bisa melemparkan lempengan ke kotak yang tepat dan tidak meleset. Jika anak yang ikut permainan ini ada banyak, mereka harus bisa sabar untuk mendapatkan giliran main.
Baca juga: Lagu Anak Anak Terpopuler yang Bisa Dijadikan Hiburan & Media Pembelajaran
6. Cublak Cublak Suweng
Kalau Anda besar di tanah Jawa, pasti tidak asing dengan salah satu permainan anak yang mendidik ini. Cublak cublak suweng bisa dimainkan oleh lima anak atau lebih.
Sebelumnya, mereka harus melakukan hompimpah atau gambreng terlebih dulu untuk menentukan siapa yang akan jadi Pak Empo. Pak Empo akan berbaring di tengah sedangkan anak-anak lainnya akan duduk melingkarinya.
Anak-anak yang duduk melingkar tersebut akan memegang sebuah biji atau kerikil yang dipindah dari satu tangan anak ke tangan anak lainnya sambil menyanyikan lagu Cublak Cublak Suweng. Liriknya sendiri berbunyi begini, “Cublak cublak suweng, suwenge ting gelenter, mambu ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke. Sir sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong.”
Pada saat lagu sampai di lirik “Sapa mau sing delekke,” serahkan biji atau kerikil ke genggaman salah satu anak untuk disembunyikan. Kemudiaan ketika lagu berakhir, Pak Empo harus bangun dan menebak di tangan siapa biji atau kerikil itu berada.
Hal ini akan sangat susah mengingat semua anak akan berpura-pura mengenggamnya. Kalau Pak Empo berhasil menebakanya dengan benar, maka anak yang memegang biji atau kerikil tersebut akan bergantian menjadi Pak Empo. Namun, kalau Pak Empo gagal menebak, ia harus kembali berbaring dan mengulangi permainan lagi sampai bisa berhasil menebak dengan benar.
Manfaat dari kegiatan edukatif ini adalah agar si kecil mampu mencocokkan ritme lagu dengan gerakan tangan, melatih motorik halus, belajar mengikuti peraturan yang ada, belajar kerja sama, belajar menyimpan rahasia, dan berusaha berpikir agar bisa menebak dengan benar.
7. Bentik
Meskipun ada sebagian yang menganggap bentik sebagai permainan anak laki-laki, namun tak ada salahnya kalau anak perempuan juga ikut memainkannya. Karena permainan ini tidak dikhususkan bagi satu gender saja.
Bentik yang juga dikenal dengan istilah gatrik ini membutuhkan dua batang bambu dengan panjang masing-masing sekitar 30 cm dan 15 cm dan dimainkan di sebuah lahan yang luas. Bentik ini dimainkan oleh dua kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari tiga atau empat orang.
Setiap kelompok memiliki tugas, satu kelompok bertugas melemparkan batang bambu dengan cara batang bambu yang panjang digunakan untuk memukul atau melempat batang bambu pendek yang diletakkan di sebuah alas, biasanya dari batu bata. Kemudian kelompok lawannya menangkap bambu tersebut.
Kalau kelompok lawan berhasil menangkap bambu tersebut, maka keduanya harus bertukar peran dan akan mendapatkan poin. Namun, jika tidak berhasil tertangkap, kelompok yang satunya yang akan mendapat poin, semakin jauh tongkat terlempar, semakin banyak pula poin yang didapatkan. Pemenang ditentukan dari kelompok mana yang memiliki poin paling banyak.
Lewat permainan ini, anak-anak bisa belajar untuk patuh terhadap peraturan yang ada. Mereka akan belajar untuk menerima kemenangan tim lawan tanpa iri hati. Pemenangnya pun tidak akan menyombongkan diri dan menindas kelompok yang kalah. Setelah permainan selesai, mereka bisa kembali menjadi kawan, bukan lawan.
8. Petak Umpet
Siapa yang tak kenal permainan anak-anak legendaris satu ini? Sepertinya di setiap daerah ada permainan tersebut, hanya saja mungkin istilah yang dipakainya berbeda-beda.
Petak umpet bisa dimainkan tiga orang atau lebih, di mana satu orang bertugas untuk berjaga dan yang lainnya harus bersembunyi. Sewaktu yang berjaga berhitung sesuai jumlah yang disepakati, yang lain akan bersembunyi. Jika sudah, yang berjaga harus mencari teman-temannya.
Bagi anak-anak yang tertangkap telah bersembunyi di mana, maka mereka harus melakukan undian, biasanya dengan cara hompimpah, dan yang kalah harus bergantian jaga.
Dalam permainan seru ini, anak-anak harus bergerak aktif untuk berusaha menemukan tempat persembunyian yang akan sulit ditemukan. Dan yang berjaga pun harus berpikir keras, kira-kira teman-temannya bersembunyi di mana agar bisa menangkapnya.
Baca juga:
Asah Kemampuannya dengan Permainan yang Bisa Dimainkan Bersama Bunda di Rumah
Selain menemani si kecil belajar, ada kalanya Bunda juga bisa terlibat dalam sebuah permainan bersama buah hati. Meskipun ia sudah sering bermain bersama teman-temannya di luar, tak ada salahnya untuk bermain bersama bunda di rumah.
Ada berbagai macam permainan seru yang bisa dilakukan. Daripada penasaran, langsung saja cari informasinya di bawah ini, yuk!
1. Permainan Detektif
Permainan detektif merupakan sebuah aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama si kecil. Aktivitas ini juga akan semakin mendekatkan dan menambah keakraban antara Bunda dengan si buah hati. Permainan detektif ini bisa menjadi salah satu rekomendasi yang bisa dimainkan bersama anak usia SD.
Cara memainkannya cukup mudah, Bunda bisa menyembunyikan beberapa benda di dalam rumah. Berilah si kecil petunjuk lewat sebuah catatan.
Untuk merangsang otak si kecil, berilah petunjuk yang sedikit sulit. Misalnya Bunda menyembunyikan bola di dalam lemari televisi, bunda bisa menulis petunjuknya seperti berikut, “Bola. Acara kartun,” atau “Bola. Dekat sumber informasi.”
Dengan petunjuk yang tersirat seperti itu, ia akan berpikir keras untuk bisa memecahkannya. Kalau berhasil, Bunda bisa memberikan hadiah sebagai balasan atas kerja keras yang telah dilakukannya.
2. Sambung Kata
Salah satu permainan anak yang mendidik yang bisa Bunda lakukan di rumah adalah sambung kata. Kegiatan seru ini sangat cocok terutama saat si kecil sedang belajar menambah perbendaharaan kata.
Kalau si kecil masih baru belajar mengenal kata, mungkin Bunda bisa bermain dengan satu kata terlebih dahulu. Misalnya saja kata “sapi”, Bunda bisa menunjukkan gambar sapi dan berkata “sa” dan kemudian si kecil bisa menebak suku kata selanjutnya, yaitu “pi”.
Bunda juga bisa menyebutkan kata tunggal dan si kecil bisa melanjutkan dengan kata lainnya. Teruskanlah memberi tebakan dengan kata yang masih ada kaitannya dengan kata yang Bunda sebutkan sebelumnya.
Nantinya, rangkaian kata-kata yang sudah diucapkan secara bertahap tadi bisa menjadi sebuah cerita. Misalnya saja Bunda memberi kata pertama “burung” kemudian si kecil akan menyambung kata tersebut dengan kata “kecil.” Bunda bisa meneruskannya dengan kata “terbang” bisa jadi si kecil akan menyambung kata selanjutnya dengan “di langit.”
Maka rangkaian dari sambungan kata tersebut akan menjadi sebuah kalimat atau cerita singkat, “burung kecil terbang di langit,” rangkaian kata ini lah yang akan diingat-ingat oleh si kecil. Bunda juga masih bisa melanjutkan permainan kata ini. Kalau si kecil sudah kehabisan ide, bisa diganti dengan sambung kata yang akan menghasilkan kalimat atau cerita yang berbeda.
Kegiatan ini akan melatih kemampuan otak si kecil untuk berpikir. Selain menambah jumlah perbendaharaan kata, kemampuan bahasa si anak juga akan semakin meningkat.
3. ABC Lima Dasar
Satu lagi rekomendasi untuk melatih perbendaharaan kata si kecil, yaitu mengajaknya untuk bermain ABC lima dasar. Caranya cukup sederhana, hanya menggunakan jari-jari Bunda dan si kecil.
Bunda bisa meminta si kecil untuk menyebutkan berbagai nama, misalnya saja nama hewan, benda, buah, atau yang lainnya sesuai dengan huruf alfabet yang didapatkan dari jari Bunda dan si kecil.
Misalnya saja Bunda menunjukkan dua jari dan si kecil satu jari, karena ada lima jari yang terkumpul, maka huruf yang didapatkan adalah alfabet urutan kelima, yaitu E. Jadi, Bunda dan si kecil bisa menyebutkan nama yang telah disepakati dan harus memiliki awalan huruf E.
Lewat permainan anak yang mendidik ini, si kecil akan melatih otaknya untuk berpikir kata yang sesuai. Ia pun akan semakin termotivasi agar tidak bisa kalah dari sang ibunda.
4. Tebakan Jitu
Jika Bunda ingin mengenalkan tentang bentuk, tekstur, atau bau dari sebuah benda, permaianan tebakan jitu ini bisa menjadi pilihan. Si kecil bisa menebak suatu benda dengan mata tertutup.
Media yang digunakan pun cukup sederhana, Bunda hanya perlu menyiapkan benda-benda yang akan dijadikan sebagai objek tebakan. Dengan mata tertutup, si kecil harus bisa menebak benda apa yang sedang dipegangnya.
Ia bisa mengira-ngira dari bentuk, tekstur, maupun bau dari benda tersebut. Jika sudah berhasil, Bunda bisa menggantinya dengan benda lain dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
5. Bermain Warna
Permainan yang satu ini bisa dilakukan agar si kecil bisa berlatih mengenal dan membedakan warna. Jika si kecil masih belum bisa mengenal warna sama sekali, Bunda bisa menggunakan metode satu hari satu warna.
Pilihlah media atau alat bantu yang dari benda-benda yang ada di rumah. Pastikan benda yang dipakai aman dan tidak membahayakan si kecil.
Misalnya saja, pada hari pertama Bunda kenalkan warna hijau pada si kecil. Beri dia tes kecil-kecilan, Bunda bisa memegang dua benda, satu berwarna hijau, satunya lagi warna lain. Suruh si kecil menebak benda mana yang berwarna hijau.
Jika si kecil sudah bisa menebaknya dengan benar, suruh dia untuk mengumpulkan benda-benda lain yang berwarna hijau dalam satu tempat. Di hari selanjutnya, ulangi metode tersebut dengan mengenalkan warna berbeda.
Selalu stimulasi otak anak dengan menanyakan warna apa yang dimiliki benda di sekelilingnya agar dia selalu mengingatnya. Dengan begitu, si kecil akan dengan cepat bisa mengenal dan membedakan warna.
Baca juga:
Manfaat Permainan Edukatif bagi Si Kecil
Sebenarnya, masih ada banyak sekali macam-macam permainan edukatif untuk anak SD maupun TK yang bisa Bunda kenalkan. Dengan melakukan kegiatan tersebut, ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Kira-kira apa saja? Simak rangkumannya di bawah ini, yuk!
Melatih Kekuatan Fisik
Dengan memainkan permainan yang mengandalkan fisik, tentunya kekuatan fisik anak akan terlatih. Karena bergerak secara aktif, otot-otot si kecil pun akan menjadi kuat.
Jika si kecil memainkan permainan yang mengharuskan untuk berlari, melompat, atau gerakan fisik lainnya, sama saja dia sedang berolahraga. Seperti yang kita tahu, olahraga mampu meningkatkan kesehatan. Masalah kelebihan berat badan pun bisa diatasi dengan cara yang disukai anak-anak.
Membantu untuk Memahami Diri Sendiri
Saat bermain permainan yang mengharuskannya untuk memilih, sepeti ular naga yang sudah dijelaskan di atas, si kecil akan berlatih untuk memahami dirinya sendiri. Dia harus tahu pilihan mana yang terbaik untuknya.
Dalam memilih permainan yang akan ia mainkan pun ia akan menimbang-nimbang terlebih dahulu. Saat pilihannya dirasa salah, di kemudian hari saat ia bermain, ia akan bisa berpikir lebih matang agar bisa memilih sesuatu yang tepat untuknya.
Membantu Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Salah satu untuk meningkatkan rasa percaya diri si buah hati adalah dengan ikut bermain. Melakukan pendekatan melalui kontak emosional dan fisik dengan orang lain setiap hari sangatlah penting untuk bagi buah hati.
Lewat permainan anak yang mendidik, buah hati Bunda akan belajar tentang bagaimana bekerja secara tim dan mau mengungkapkan pendapatnya di hadapan orang lain. Ini akan melatihnya untuk bebas berekspresi, dan hal tersebut adalah tanda kalau anak sudah mulai percaya diri.
Meningkatkan Kreativitas
Dengan bermain, anak bebas untuk mengekspresikan idenya. Proses bermain ini lah yang akan membantunya untuk meningkatkan daya imajinasi.
Ia dapat bereksperimen dengan fantasinya. Saat ia bisa menciptakan sesuatu yang unik dan baru baginya, tentu ia akan merasa senang dan termotivasi untuk melakukannya lagi di situasi yang berbeda.
Saat anak bertambah kreatif, ia akan merasa permainan yang dilakukannya menjadi menyenangkan. Kreativitas tentunya akan memberi si kecil kepuasan tersendiri.
Menghindarkan dari Kejenuhan atau Rasa Stres
Tak hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami kejenuhan, anak kecil pun juga bisa. Dengan melakukan rutinitas yang sama setiap harinya, tentu ia sangat membutuhkan hiburan, salah satunya dengan bermain.
Bermain akan membantu anak melepaskan stres dan menghindarkannya dari rasa bosan. Karena jika anak sudah mulai bosan, biasanya ia akan susah untuk ceria dan jadi sering rewel.
Belajar Memecahkan Masalah
Lewat bermain, buah hati Anda dapat menganalisa permasalahan yang sedang dihadapi dalam sebuah permainan. Si anak akan berpikir keras untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Tentunya, hal ini baik untuk tumbuh kembang si kecil. Walaupun hanya belajar lewat permainan, hal ini pun bisa diterapkan di lingkungan sekitarnya.
Menanamkan Sifat Sportivitas Sejak Dini
Permainan anak yang mendidik juga bisa menanamkan nilai moral bagi buah hati. Saat ia bermain, baik di rumah ataupun di luar bersama teman-temannya, ia akan belajar tentang menerima kekalahan dan tidak tinggi hati saat berhasil memenangkan permainan.
Di setiap permainan tentunya juga memiliki sebuah aturan, di sini si kecil akan belajar untuk menaatinya. Bermain akan mengajarkannya untuk bersikap jujur dan menjauhi sikap curang karena itu dapat merugikan dirinya dan teman-temannya saat bermain.
Baca juga:
Jangan Lupa untuk Mengawasi Anak Saat Bermain
Itulah tadi informasi tentang jenis permainan anak yang mendidik berserta manfaat yang bisa didapatkan si kecil. Bermain merupakan hal yang penting bagi si kecil karena kegiatan ini adalah salah satu cara yang mampu menstimulasi kecerdasan buah hati untuk mengoptimalkan berbagai jenis kemampuannya.
Bunda bisa saja mengijinkan buah hati untuk bermain game anak anak yang tidak membosankan lewat smartphone atau komputer, tapi alangkah baiknya kenalkan ia jenis permainan lain yang tak mengandalkan gadget.
Namun, Anda tetap wajib untuk mengawasi buah hati saat bermain, ya. Pengawasan orang tua bagi buah hatinya sangatlah penting. Pastikan ia selalu aman saat bermain untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.