
Bunda penasaran dengan cara mengetahui kecerdasan anak? Nah, jangan ragu lagi. Simak langsung ciri-ciri anak cerdas di artikel ini, yuk! Selamat membaca!
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi cerdas dan berbakat. Segala upaya bahkan dilakukan untuk membuat buah hati bisa tumbuh menjadi anak pandai. Padahal, ada ciri-ciri anak cerdas dan berbakat yang perlu orangtua ketahui supaya lebih memahami minat bakat putra atau putrinya.
Salah satu kesalahan yang kerap orangtua lakukan adalah mengharuskan anaknya mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah bakatnya. Tak jarang, ambisi orangtua tersebut membuat anak-anak merasa kelelahan menjalani segudang aktifitasnya.
Ada baiknya jika Ayah dan Bunda melakukan riset dulu terhadap potensi alami yang ada pada sang buah hati. Salah satu caranya adalah dengan memahami ciri-ciri anak cerdas seperti yang ada pada artikel ini. Barangkali ada bakat alami dari si kecil yang perlu diasah agar bisa menguasai dengan baik minatnya tersebut.
Jangan sampai Anda melewatkan sekecil apapun potensi yang ada pada diri si kecil. Misalnya saja sang anak merasa penasaran dengan hal-hal baru dan kerap menanyakan banyak hal untuk menjawab rasa penasarannya.
Beberapa orang mungkin merasa kesal dengan sikap tersebut, padahal masih ada hal positif di baliknya. Di mana buah hati sedang menunjukkan pemikiran yang kritis.
Selain itu, masih ada banyak tanda anak cerdas yang dibagi berdasarkan usianya. Ada ciri-ciri anak cerdas mulai dari yang berusia 1-2 tahun hingga 10 tahun. Yuk, segera simak ulasannya di bawah ini!
Sekilas tentang Anak Cerdas
Mungkin, Anda pernah mendengar opini bahwa kecerdasan anak itu genetik. Apakah opini tersebut benar? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Apakah Kecerdasan Anak Itu Keturunan dari Orangtua?
Pada dasarnya, kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu genetik (nature) dan melalui proses pengasuhan (nurture). Faktor genetik diwariskan dari orangtuanya, sedangkan proses pengasuhan ini berkaitan dengan faktor lingkungannya. Hal tersebut dibuktikan oleh para peneliti dari Universitas Queensland yang menemukan bahwa 20-40 persen IQ anak-anak tergantung dari faktor genetik dan selebihnya karena faktor lingkungan.
Penelitian ini menganalisis sampel DNA dari 18.000 anak berusia enam hingga 18 tahun dari Australia, Belanda, Inggris, dan AS, bersama dengan skor IQ mereka. Temuan menunjukkan bahwa gen yang dikenal sebagai FNBP1L secara signifikan berhubungan dengan kecerdasan masa kanak-kanak.
Itu berarti gen orang tua memiliki kontribusi yang besar pada kecerdasan anak-anak. Meskipun begitu, jika tidak didukung oleh pendidikan yang mumpuni, kecerdasannya tidak akan terasah.
Kecerdasan Anak Perlu Diasah
Meskipun kecerdasan anak biasanya diturunkan dari orangtuanya, bukan berarti orangtua bisa lepas tangan begitu saja. Tentu, potensi yang ada pada sang buah hati juga perlu diasah supaya Bunda tahu bidang apa yang nantinya cocok digeluti si kecil.
Hal-hal simple seperti memberikan mainan yang bisa mengasah bakatnya juga perlu Bunda perhatikan. Apabila orangtua terkesan acuh dengan potensi yang ada pada anak, bakat tersebut tidak akan berkembang dengan baik. Jangan sampai potensi pada anak terbuang sia-sia karena kurangnya pengawasan dan pelatihan dari orang tuanya.
Baca juga: Tahukah Ayah dan Bunda Bagaimana Cara Membuat Anak Percaya Diri dan Berani?
Ciri-Ciri Anak Cerdas yang Berusia 0-5 Tahun
Penasaran dengan cara mengetahui anak berusia 0-5 tahun cerdas atau tidak? Berikut ini adalah ciri-ciri anak cerdas yang mungkin juga jenius. Simak hingga habis, ya!
1. Baru Lahir
Berdasarkan penelitian dari British Medical Journal, bayi baru lahir yang memiliki berat badan di atas rata-rata cenderung memiliki kecerdasan tinggi. Hal tersebut dikarenakan bayi dengan berat di atas rata-rata umumnya memiliki nutrisi yang baik.
Nutrisi tersebut bisa menjadi bekal untuk kecerdasannya kelak. Jadi, berikan nutrisi yang lengkap dan seimbang pada anak Anda sejak di dalam kandungan.
2. Usia 1 dan 2 Tahun
Apakah Anda bisa berbicara menggunakan lebih dari satu bahasa? Jika iya, saat si kecil memasuki usia 1-2 tahun, biasakan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Misalnya, terkadang berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, Jawa, atau Inggris. Pasalnya, berdasarkan jurnal ilmiah Child Development, seorang anak dari orangtua yang berbicara lebih dari 1 bahasa cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi.
3. Usia 3 Tahun
Saat buah hati berusia 3 tahun, ciri-ciri anak cerdas bisa semakin mudah terlihat. Pada usia tersebut, coba cek tinggi badannya. Apakah sama dengan anak-anak lainnya, atau cenderung lebih tinggi.
Berdasarkan penelitian dari National Bureau of Economic Research, anak berumur 3 tahun yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata biasanya lebih cerdas dibanding anak-anak lain. Riset tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab anak tinggi cenderung lebih pintar adalah faktor nutrisi yang dimilikinya.
Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian dari Universitas Bristol Inggris yang mengungkapkan jika IQ atau kecerdasan anak berhubungan dengan hormon pertumbuhannya. Itu berarti, salah satu ciri anak cerdas adalah memiliki fisik yang tinggi.
Penelitian dilakukan pada 500 anak TK dan SD tersebut dilakukan dengan menjalani test IQ dan pengukuran level Insulin Growth Factor dalam darah. Hasilnya, anak yang hormon pertumbuhannya tinggi memiliki tingkat inteligensi lebih baik.
4. Usia 4 Tahun
Ciri-ciri anak cerdas selanjutnya dapat terlihat dari kemampuannya menggambar. Anak-anak berusia 4 tahun normalnya sudah mulai bisa menggambar meskipun belum terlalu jelas. Berbeda dengan anak cerdas, meskipun usianya masih 4 tahun ia tetap bisa menggambar sesuatu dengan sangat jelas.
5. Usia 5 Tahun
Ciri-ciri anak yang cerdas kali ini kerap diabaikan dan dianggap remeh oleh para orangtua. Pasalnya, saat memasuki usia 5 tahun, anak yang memiliki kecerdasan tinggi cenderung mengarang cerita dan melakukan kebohongan. Mungkin, ada beberapa orang tua yang menganggap anak yang tidak jujur itu tindakan nakal, padahal sebenarnya mereka sedang melatih daya imajinasinya.
Seperti halnya sebuah penelitian di Kanada yang dilakukan pada 1.200 anak berusia lima tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang pandai berbohong atau mengarang cerita cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi.
Namun, bukan berarti Bunda bisa mengabaikannya kebohongannya begitu saja. Ketika si kecil melakukannya, ia tetap harus diberi pengertian bahwa berbohong adalah suatu sikap yang tidak baik. Peringatkan anak Anda dengan cara yang bersahabat dan cari tahu penyebabnya melakukan kebohongan, lalu jelaskan bahwa jujur lebih baik dari pada berbohong.
Nah, supaya daya imajinasinya tetap bisa berkembang, ajaklah si kecil untuk bermain role play. Biarkan ia menjadi pengarang cerita serta pengarah dari drama yang akan dibuat. Siapkan beberapa properti sederhana untuk mendukung imajinasinya.
Ciri-Ciri Anak Cerdas yang Berusia 6-10 Tahun
Untuk buah hati yang sudah memasuki usia 6 hingga 10 tahun, berikut ciri-ciri anak cerdas dan istimewa yang bisa Anda pelajari. Siapa tahu, anak Anda memiliki potensi menjadi anak yang cerdas dan berbakat.
1. Usia 6 Tahun
Bunda, pada saat si kecil berusia 6 tahun dan memiliki ketertarikan pada alat musik, bisa jadi ia adalah anak cerdas. Hal ini sudah dibuktikan oleh para peneliti di University of Vermont College of Medicine melakukan analisis terhadap 232 anak sehat berusia enam tahun. Mereka menemukan bahwa anak-anak yang dapat memainkan instrumen musik memiliki kecerdasan otak luar biasa, termasuk dalam melatih mengendalikan kecemasan dan emosi.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa anak yang bisa bermain musik cenderung bisa multitasking dan memecahkan masalah dengan baik. Mereka bahkan memiliki fungsi otak yang lebih baik dibanding anak lain yang tidak bermain musik. Maka dari itu, bantulah si kecil mengembangkan potensinya dalam bermain musik supaya kecerdasannya juga bisa meningkat.
2. Usia 7 Tahun
Apakah anak Bunda gemar membaca? Jika si kecil yang berusia 7 tahun sudah bisa membaca dengan baik dan menyukainya, bisa jadi ia adalah anak yang cerdas.
Universitas Edinburgh dan King’s College London pada tahun 2014, melakukan studi pada anak-anak berusia tujuh tahun. Mereka menemukan bahwa mereka yang memiliki kemampuan membaca lebih baik dari rata-rata anak seusianya, termasuk membaca novel anak-anak, cenderung mempunyai IQ yang lebih tinggi.
3. Usia 8 Tahun
Apakah jagoan Anda susah tidur di malam hari? Jangan khawatir, Bun, jika buah hati lebih suka terjaga di malam hari, bisa jadi ia adalah anak yang cerdas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh London School of Economics, orang dewasa yang cerdas dan memiliki IQ tinggi cenderung aktif di malam hari. Kebiasaan tersebut biasanya telah tumbuh dari usia kanak.
Baca juga: Mengenal Pendidikan Karakter untuk Buah Hati Tercinta
4. Usia 9 Tahun
Dalam penelitian University of Cardiff, ilmuwan menemukan bahwa 5.000 anak-anak yang terbiasa sarapan di pagi hari kemungkinan memiliki nilai tinggi dalam tes akademik. Namun, bukan berarti Bunda bisa memberikan sembarang makanan untuk sarapannya.
Pastikan selalu mensupport si kecil dengan makanan-makanan sehat dan bergizi. Contohnya seperti sarapan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan lemak esensial.
5. Usia 10 Tahun
Ketika si kecil berusia 10 tahun, salah satu ciri-ciri ia adalah anak yang cerdas adalah kepandaiannya bercakap. Ia bisa mengungkapkan ide yang ada di benaknya dengan mudah dan jelas. Tak heran jika si kecil akan terlihat lebih cerewet dari anak-anak seumurannya.
Sayangnya, ada beberapa orang tua yang justru menganggap hal tersebut sebagai perilaku yang menyebalkan, sehingga seringnya malah menyuruh si kecil untuk diam. Padahal, jika Anda bisa melatih kecakapannya akan berdampak baik pada kemampuan komunikasinya dan perkembangan kecerdasannya.
Ciri-Ciri Umum Anak Cerdas Berusia 10 Tahun ke Atas
Memasuki usia 10 tahun, orang tua harus lebih cermat dalam menggali bakat si kecil. Jangan sampai potensi yang ada di dalam dirinya menjadi sia-sia karena kurang diasah.
Oleh karena itu, setiap orang tua wajib tahu ciri-ciri anak cerdas dan berbakat supaya bisa mendidiknya dengan tepat. Apa sajakah itu? Simak ulasannya, yuk!
1. Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Pernahkah Bunda merasa jengkel menghadapi si kecil yang kerap bertanya? Kalau pernah, mungkin Bunda kerap memarahinya karena lelah menjawab pertanyaannya yang terkadang juga tidak masuk akal.
Padahal memiliki rasa ingin tahu tinggi adalah salah satu ciri-ciri anak yang cerdas. Mereka biasanya ingin mengetahui suatu hal baru secara mendetail dan mendalam.
Tak heran, jika anak-anak sering bertanya kepada orangtuanya untuk menjawab rasa penasarannya. Nah, yang perlu Anda lakukan adalah dengan bersabar menjawab setiap pertanyaannya.
Jangan malah merasa kesal dengan pertanyaan yang dilontarkannya, lalu menyuruhnya diam. Ketika tumbuh dewasa kelak, ia akan menjadi seseorang yang kritis dan berusaha mencari tahu jawaban atas rasa penasarannya.
2. Memiliki Kemampuan untuk Berpikir Cepat dan Tepat
Ciri-ciri anak cerdas berikutnya adalah bisa memahami hal-hal baru dengan cepat dan tepat. Misalnya saja, Anda memberikannya buku bacaan baru dan ia bisa dengan mudah memahami isi buku tersebut.
Untuk mengecek seberapa paham ia akan isi bacaan tersebut bisa dengan cara memintanya menceritakan kembali cerita yang dibacanya. Apabila ia bisa dengan mudah menceritakan cerita tersebut, tandanya ia telah memahami bacaannya.
Sebagai orangtua, Anda mungkin bisa memberikannya bacaan-bacaan lain yang menunjang minat membacanya. Dengan begitu, kemampuannya dalam berpikir dan mencerna hal-hal baru bisa terus terasah.
3. Mempunyai Daya Imajinasi dan Kreativitas yang Tinggi
Apakah Anda pernah mendengar buah hati menceritakan hal-hal fiksi? Seperti memiliki teman khayalan atau berimajinasi menjadi superhero? Tenang Bunda, perilaku tersebut bukanlah hal yang aneh, tapi justru menunjukkan bahwa ia adalah anak cerdas.
Pasalnya, salah satu ciri-ciri anak cerdas adalah mempunyai daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Oleh karenanya, berikan permainan yang bisa mengarahkan daya imajinasinya ke hal-hal yang positif.
Salah satu contohnya adalah memberikan permainan alat-alat kesehatan, supaya ia bisa berperan bak seorang dokter. Siapa tahu, kelak si kecil memiliki keinginan menjadi seorang dokter. Orang tua mana sih yang nggak ingin anaknya kelak memiliki keinginan tersebut?
Baca juga: Sudah Tahukah Anda tentang Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Susah Makan Berikut Ini?
4. Memliki Daya Ingat Kuat
Apabila Anda memiliki anak yang mampu mengingat suatu hal dengan baik, berbahagialah. Pasalnya, memiliki daya ingat yang kuat adalah salah satu ciri-ciri anak cerdas.
Anak pintar dan cerdas cenderung mampu menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lebih lama dari anak-anak seusianya. Kembangkan potensinya tersebut dengan hal-hal yang positif.
Salah satu contohnya adalah mengajarkan ia untuk menghafalkan kosa kata dalam bahasa asing, seperti Jepang, Mandarin, atau Inggris. Jadi, kemampuannya dalam berbahasa asing terus terasah sehingga bisa menjadi bekal ketika ia besar nanti.
5. Mempunyai Kemampuan Berkomunikasi dengan Baik
Ciri-ciri anak cerdas lainnya adalah mampu mengkomunikasikan idenya dengan baik. Kosakata yang ia gunakan pun cenderung lebih luas dari anak-anak seumurannya.
Anak-anak cerdas biasanya lebih menyukai bercakap dengan orang dewasa. Tak heran jika ia akan berusaha mengikuti gaya bicara lawan mainnya.
Sayangnya, tidak semua orang tua menyambutnya dengan positif. Bahkan ada yang berpikiran bahwa hal tersebut tidak wajar.
Sebagai orang tua, tentunya Anda adalah orang dewasa yang kerap diajaknya berbicara. Jadilah figur yang baik untuk anak-anak Anda, sehingga mereka juga bisa mengasah kemampuan verbalnya.
6. Memiliki Antusias yang Tinggi
Apakah buah hati anda melakukan suatu hal secara berulang-ulang dan sangat antusias mengerjakannya? Jika iya, bisa jadi ia termasuk anak yang pandai dan cerdas. Pasalnya, ciri-ciri anak cerdas adalah memiliki antusias yang tinggi terhadap hal yang ia sukai.
Misalnya saja, jika buah hati sangat menyukai menari, ketika lagu kesukaannya diputar ia bisa sangat bersemangat untuk menggerakan badannya. Apabila sang buah hati telah menunjukan potensinya, kembangkanlah supaya bakatnya tidak sia-sia.
Baca juga: Ciri-Ciri Anak Broken Home dan Dampaknya
Cara Melatih Kecerdasan Anak
Meskipun beberapa penelitian membuktikan bahwa anak cerdas itu turunan genetik dari orangtuanya, bukan berarti Anda tidak bisa melatih kecerdasan si kecil. Biasakan hal-hal di bawah ini supaya buah hati menjadi anak cerdas.
1. Membaca Buku
Buku adalah jendela dunia, sehingga kegemaran membaca bisa menjadikan si kecil memiliki pengetahuan yang luas. Membaca juga bisa membantu anak-anak belajar lebih banyak tentang dunia.
Selain itu, kegiatan tersebut juga bisa membantu mengembangkan keterampilan komunikasi, kosakata, dan tata bahasa si kecil. Maka, ajaklah dan ajarkan si kecil untuk membaca buku bersama.
2. Mengatur Tontonan
Nah, hal penting lainnya adalah Anda perlu mengatur tontonan televisi si kecil. Jangan sampai acara televisi yang ia tonton memberikan pengaruih buruk terhadap pola pikirnya. Berikan tontonan-tontonan yang menghibur sekaligus mendidik si kecil.
Selain tontonan televisi, ada baiknya Bunda juga mengatur tontonan video di YouTube. Di era modern ini, sudah ada banyak tontonan video yang diunggah di YouTube. Pastikan bunda memililih tayangan-tayangan yang berpendidikan, ya!
3. Memilihkan Mainan yang Sesuai
Tahukah Bunda jika memilih mainan untuk anak adalah hal yang penting? Menurut para pendidik dan ahli teori perkembangan anak, mainan adalah bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan intelektualnya.
Oleh karenanya, Bunda harus memikirkan mainan yang sesuai untuk buah hati. Pastikan bahwa mainan anak Anda memiliki manfaat untuk perkembangannya dan sesuai dengan usia serta minatnya.
Baca juga: Mengenal dan Mengatasi Tantrum pada Buah Hati Anda
4. Berinteraksi Secara Aktif dengan Anak
Nah, setelah menyiapkan permainan yang cocok untuk si kecil, sesekali luangkan waktu untuk bermain dengannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara berinteraksi dengannya atau hanya sekadar duduk dan menyaksikannya bermain.
Dengan cara ini, Anda akan belajar lebih banyak tentang si kecil mengenai bakat dan minatnya. Saat bermain bersama, mungkin Bunda juga dapat mengatur dan mengarahkan alur permainannya supaya lebih mendidik.
5. Aktif Berkomunikasi
Berkomunikasi dengan buah hati bisa dibilang adalah hal yang sederhana tapi memiliki peranan yang sangat penting. Untuk itu, sering-seringlah berbicara dengannya. Salah satu topik yang bisa dibicarakan adalah mengenai minat dan kesukaannya.
Bunda bisa memancing pertanyaan yang sekiranya menyangkut hobinya, tetapi lebih baik membiarkannya aktif dalam percakapan. Jadi, Anda bisa menanyakan hal-hal yang disukai dan membiarkannya menceritakan hal tersebut dengan kata-katanya sendiri.
Jika anak Anda masih berusia antara 2-4 tahun, jelaskan hal-hal dasar dan simple. Secara bertahap, perkenalkan topik yang lebih kompleks seiring bertambahnya usia anak Anda. Dengan begitu, kemampuan berkomunikasi si kecil akan semakin bertambah.
6. Mengusahakan Pendidikan yang Terbaik
Pendidikan merupakan hal yang krusial bagi setiap anak. Pastikan Anda memasukkannya ke sekolah terbaik demi mengasah kecerdasan otaknya. Pilihlah sekolahan yang memiliki tenaga pengajar yang kompeten dan memiliki beberapa kegiatan untuk menunjang bakat serta minat siswa.
Selain itu, Bunda perlu berkomunikasi dengan guru dan administrator sekolah. Berkomunikasi dengan guru akan membantu Anda dalam memastikan si kecil mendapatkan perhatian yang dia butuhkan dan tantangan ke tingkat yang bisa memupuk kecerdasan mereka.
Baca juga: Bingung Memikirkan Bagaimana Cara Mendidik Anak yang Baik? Yuk, Simak Metodenya di Sini
Orangtua Memiliki Peranan Penting terhadap Kecerdasaan Buah Hati
Sudah membaca ulasan mengenai anak cerdas di atas? Setelah memahaminya, semoga bisa menjawab rasa penasaran Anda tentang anak cerdas.
Meskipun ada penelitian yang menunjukkan kecerdasan sang anak merupakan keturunan, bukan berarti anak-anak yang tidak berasal dari keluarga cerdas itu bodoh. Terlepas dari itu semua, setiap orangtua memiliki peranan penting dalam menggali potensi yang ada pada diri sang buah hati.
Pada dasarnya, setiap anak itu memiliki keunggulan dan bakatnya masing-masing. Semua itu tergantung didikan dari orangtuanya sejak dini, apakah sang anak diajarkan hal-hal yang mengasah kecerdasannya atau tidak.
Untuk itu, mulailah memperhatikan potensi yang ada pada anak Anda. Tetap semangat dalam mengasuh dan mendidik sang buah hati, ya!